ngaderes.com - Negeri kita saat ini berusia lebih dari setengah abad, kita patut bersyukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan kemerdekaan ini.
Kita sudah seharusnya mengucapkan terimakasih kepada para pejuang kemerdekaan yang telah mencurahkan waktu, tenaga, uang, dan nyawanya melawan penjajah.
Namun Negeri kita masih mengalami krisis di bidang ekonomi, politik, sosial, moral, budaya, agama, sains, dan pendidikan.
Kompleksitas dan kesemrawutan kondisi bangsa sampai saat ini belum menemukan penyelesaian yang jelas.
Ibarat berusaha merapihkan benang yang sudah kusut, tak kunjung menampakkan hasil, bahkan kian lama kian memburuk.
Ditambah lagi kondisi Pemuda Indonesia sekarang yang cukup ironis. Begitu banyak berita soal pengangguran, penyimpangan perilaku, kenakalan, dan sebagainya yang intinya jauh dari harapan bangsa.
Namun yang terjadi saat ini adalah Pemuda Indonesia lebih senang menghabiskan waktu memikirkan diri sendiri dan main hura-hura, sangat jauh dari aktivitas menelaah nasib bangsanya.
Dengan kondisi seperti ini kita wajib mewaspadai bahwa Indonesia di masa depan akan mengalami krisis kepemimpinan. Ini disebabkan bukan karena tidak ada orang yang mau memimpin, tetapi karena Indonesia kehilangan pemimpin yang berkarakter pemimpin.
Pemuda Indonesia memang masih mempunyai rasa memiliki Negeri ini, tapi luntur sudah hingga ke dasar, rajutan rasa cintanya pada Negeri ini.
Selamat Berjuang Kawan
Sejuta Harapan Menantimu.
Penulis: Ahmad Syamsudin
Artikel Terkait
Pasar Kreatif Bandung 2021: Harapan UMKM Bandung
SEA Games 2021: Tim Bulutangkis Indonesia Harus Kembali Berjuang di Nomor Perorangan
Usia Harapan Hidup Warga Kota Bandung Makin Naik Tiap Tahun