Ustadz Abdul Somad: Homoseksual adalah Penyakit yang Bisa Disembuhkan, Bukan Pemberian Tuhan

- Selasa, 10 Mei 2022 | 17:30 WIB
Ilustrasi gay atau penyuka sesama jenis. (Sumber gambar: canva.com)
Ilustrasi gay atau penyuka sesama jenis. (Sumber gambar: canva.com)

ngaderes.com - Salah seorang Ulama Indonesia, Ustadz Abdul Somad mengemukakan padangannya terkait fenomena homoseksual atau hubungan sesama jenis yang menjangkit sebagian kecil masyarakat Indonesia.

Menurutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupakan negara yang menggunakan sumber hukum Undang Undang Dasar 1945, Pancasila serta Undang-Undang yang dibuat atas kesepakatan bersama. Indonesia, bukan negara yang menjadikan Alquran dan hadist sebagai sumber hukum utamanya.

Oleh karena itu, dalam memandang kasus homoseksual yang menjangkit sebagian kecil masyarakat Indonesia saat ini, apakah penderita homoseksual diterima atau tidak di bumi Indonesia, maka sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang suara mayoritas bangsa Indonesia.

Baca Juga: Piala Uber 2022: Jangan Sampai Lengah Lawan Jerman

“Berbicara suara mayoritas bangsa Indonesia, bukan saja soal mayoritas masyarakat muslim, tapi juga mayoritas masyarakat katolik dan agama lain yang diakui di Indonesia. Ada kesepakatan suara dari semua agama bahwa homoseksual atau hubungan sesama jenis tersebut tidak baik, maka suara mayoritas ini bisa dikristalkan menjadi hukum yang ditegakkan di Indonesia,” tutur Ustadz Abdul Somad dalam sebuah tayangan video yang diupload oleh akun youtube Nuansa Islam pada Senin (09/05/2022).

Ustadz Abdul Somad menambahkan, penolakan komunitas homoseksual oleh mayoritas masyarakat Indonesia sangat wajar, mengingat Indonesia menerapkan sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana semua agama menyatakan bahwa hubungan sesama jenis tidak dibenarkan dalam agama manapun.

Selain itu, lanjut Ustadz Abdul Somad, Indonesia sudah sejak lama menganut budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi moral. Bahkan negara-negara barat yang liberal sekalipun, tetap saja ada yang menolak hubungan sesama jenis dengan berbagai pertimbangan.

Baca Juga: Piala Thomas 2022: Perubahan Formasi di Sektor Ganda Putra Demi Strategi

“Fenomena penyuka sesama jenis ini kan sudah ada sejak dahulu. Dan sejak dahulu itu, penyuka sesama jenis ini dianggap oleh masyarakat sebagai penyakit, bukan pemberian Tuhan. Sehingga bisa disembuhkan atau dikembalikan kepada fitrahnya,” tutur Ustadz Abdul Somad.

Kemudian Ustadz Abdul Somad juga memberikan gambaran bagaimana penyakit hubungan sesama jenis ini bisa tumbuh pesat di suatu lingkungan masyarakat bahkan di sebuah negara. Hal tersebut karena budaya setempat yang menyuburkan penyakit itu, dibuatkan miss universnya, pembiaran yang merajalela bahkan diiklankan.

“Ini (penyuka sesama jenis) adalah penyakit, dia bisa dirubah, dirubah dengan ajaran. Kita tidak membunuh orangnya, yang dimusuhi itu adalah perbuatannya. Maka dalam Islam, penanganan sebuah fenomena yang tidak dibenarkan, itu (penanganannya) dibedakan antara sebelum terjadi, saat sedang terjadi dan setelah peristiwa itu terjadi,” ujar Ustadz Abdul Somad.***

Editor: Intan Resika Rohmah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Setruman Negatif Media Sosial Terhadap Mental Remaja

Minggu, 5 Februari 2023 | 12:00 WIB
X