"Para syahid itu ada lima yaitu, yakni disebabkan wabah (al-math'un), sakit perut (al-mabthun), karam atau tenggelam (al-ghariq), tertimpa tanah runtuh (shahibul hadm), dan syahid dalam perang di jalan Allah." (HR Bukhari dan Muslim).
Pada hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : " مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ "
Dia mendengar bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau malamnya, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah siksa kubur." (HR Tirmidzi).
Masya Allah, pada kematiannya ada tanda-tanda husnul khatimah (akhir yang baik).
Menurut info yang penulis baca, sahabat KH. Zeed Abdullah menceritakan bahwa almarhum adalah orang yang gemar diam-diam dalam beramal saleh.
Ketika semasa hidup pula, almarhum gemar menyambung silaturahmi dengan sanak kerabat dan sahabat yang sudah lama tak bersua. Banyak memberikan kemanfaatan bagi sekitar dengan membangun pesantren, dan lain sebagainya.
Masya Allah.. sepertinya tidak populer di bumi tapi sangat dikenal di langit, layaknya sahabat Rasululloh Uwais Al-Qarni.
Tokoh yang terakhir adalah seorang pejabat negara yaitu bapak Oded M Danial, Walikota Bandung. Beliau meninggal saat akan menunaikan khutbah Jumat.
Artikel Terkait
Ramadhan, Dosa Hangus Terbakar Amal Soleh
Kunci Sholat Khusyu: Sikap Saat Menghadap Allah SWT