Masya Allah, kondisi kematian yang setiap orang pasti rindukan. Mati dalam keadaan sholat, tidak ada yang dia sembah dan dia tuju kecuali Allah.
Tidak semua orang mendapatkan cara kematian seperti itu, bahkan untuk orang islam yang telah islam dari lahir sekalipun. Utusan Allah, Rosulullah, Nabi Muhammad SAW bersabda dari riwayat Muádz bin Jabal RA:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Barang siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan 'la ilaha illallah' (tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk surga.'' (HR Abu Dawud).
Tentu saja pengucapan kalimat la ilaha ilallah di akhir kehidupan kita harus diiringi pembuktian semasa kehidupan kita. Hal tersebut mustahil terjadi jika hanya pelafalan semata.
Tokoh lainnya yang menarik perhatian penulis adalah ayahanda Ustadz Khalid Basalamah, yaitu KH. Zeed Abdullah Basalamah.
Berawal dari kekaguman penulis kepada Ustadz Khalid yang ilmu dan akhlaknya begitu terjaga. Ayahanda beliau adalah seorang ulama kenamaan di Makasar.
Ketika terdengar kabar KH. Zeed Basalamah meninggal karena Covid-19 pada hari jumat, saya teringat dengan perkataan Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Abu Hurairah:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : " الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ : الْمَطْعُونُ ، وَالْمَبْطُونُ ، وَالْغَرِقُ ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artikel Terkait
Ramadhan, Dosa Hangus Terbakar Amal Soleh
Kunci Sholat Khusyu: Sikap Saat Menghadap Allah SWT