Opini - Iman. Sekalinya tertanam dalam hati, maka otomatis akan menuntun perilaku si pemilik hati pada kebaikan. _Penulis buku Hijab For Sisters, Anastasha Hardi_ Lantas bagaimana cara menanam iman dalam hati? Sejatinya, setiap manusia Allah lahirkan dengan membawa bibit iman dalam hatinya. Saat manusia tumbuh dan berkembang dalam kehidupan, seharusnya bibit iman yang ada dalam hatinya pun ikut tumbuh dan berkembang. Orang tua lah yang berperan menanam bibit iman dalam hati anaknya. Bahkan sejak dalam kandungan, kemudian lahir menjadi seorang anak yang lucu, seharusnya orang tua mengenalkan anak pada iman agar imannya perlahan tertanam dan akarnya menghujam ke dasar hati yang paling dalam. Khususnya tentang iman pada Tuhan dan segala keterlibatan Tuhan dalam setiap sisi kehidupan. Sehingga, saat ia tumbuh dewasa, imannya pun mampu membimbing hidupnya pada kebaikan yang diridhoi Tuhan. Lantas bagaimana jika iman seseorang belum tertanam dalam hatinya karena berbagai hal? Tidak pernah ada kata terlambat untuk menanam iman dalam hati, selama raga masih bernyawa. Ada banyak cara diantaranya, menuntut ilmu agama di masa sekolah, berkawan dengan orang-orang soleh, dan menemukan lingkungan yang mendukung kita untuk menanam iman dalam hati. Jika iman sudah tertanam dalam hati, lalu akarnya kuat dan cabang atau batang pohon menjulang ke langit, maka pohon tersebut akan menghasilkan buah di setiap waktu atas izin Tuhan-nya. (Sumber: Kitab Al Quran surat Ibrahim ayat 24-25). Buah itulah yang dimaksud dengan perilaku baik. Penulis: Intan Resika Editor: Redaksi