#JurnalisBerkisah - Ceritanya hari itu, saya yang biasa bertugas sebagai Jurnalis TVRI Jawa Barat sedang tidak ada jadwal dinas apapun, baik siaran di studio maupun penugasan di lapangan.
Saya datang ke acara kantor yang saat itu tengah membuat gelaran syukuran ulang tahun. Niat saya pun memang sekalian mengajak bocah bermain.
Baru saja kurang lebih sejam berada di kantor, tetiba dari redaksi mengabarkan ada Live Cross alias reportase info yang mesti dilaporkan secara nasional segera.
Ndalalah saat itu semua penyiar sedang ada di tugasnya masing-masing. Kebetulan yang santai dan lagi nggak ngapa-ngapain ya cuma diri saya seorang.
Waktu itu yang langsung bercokol di pikiran saya bukan tentang apa isi materi laporan, tapi soal siapa nih yang bakal menjaga anak?
Apalagi bocah ini kalo ketemu orang baru, tipikalnya kayak mesin diesel alias lama panasnya.
Beberapa rekan di bagian pemberitaan sebenarnya sudah menawarkan diri untuk menjaga anak saya.
Tapi saya pikir daripada nanti ribet dan saya malah nggak bisa konsentrasi, dibawa saja deh sekalian ke tempat yg dimaksud. Toh lokasi reportase juga nggak jauh dari kantor.
Terus bagaimana hasilnya?
Ya awalnya semua orang khawatir anak ini berulah seperti tantrum kabur ke tengah jalan, mempreteli kabel kamera, atau menangis menggelegar saat reportase berlangsung.