• Sabtu, 30 September 2023

Suasana Taraweh Pertama Selalu Dipenuhi Jamaah

- Selasa, 7 Mei 2019 | 21:40 WIB
tarawih penuh
tarawih penuh

Matahari mulai terbenam. Suara riuh anak-anak yang bermain kian menghilang. Panggilan orang tua membawa mereka kembali ke kediamannya. Tak lama kemudian, terdengar suara adzan berkumandang di sebuah masjid  yang terletak di Jalan Saluyu Indah XIX Raya, Komplek Riung Bandung, Masjid Al-Wahid. Suasana masjid yang biasanya sepi, hanya berisi beberapa orang yang mengikuti sholat magrib berjamaah, tampak berbeda hari itu. Nampak ramai orang berbondong-bondong mengunjungi rumah Allah yang satu ini. Anak laki-laki dan perempuan, dari yang muda hingga yang tua, bergegas melepas alas kakinya lalu berucap salam sambil membawa beberapa sajadah. Apa yang menyebabkan Masjid Al-Wahid tiba-tiba dipenuhi jamaaah? Hal ini terjadi karena pemerintah, melalui siaran berita, telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1440H akan jatuh pada tanggal 06 Mei 2019, sehingga malam ini menjadi malam pertama menjalankan sholat sunat Tarawih. Rampung mendirikan sholat magrib berjamaah, anak-anak tadi mulai membentangkan beberapa sajadah yang mereka bawa. Ini dilakukan untuk memberi “jatah” tempat bagi ibu, nenek, bibi, atau kakak perempuan mereka yang nanti akan menjalankan ibadah sholat taraweh pertama. Begitulah kebiasaan yang terjadi tiap bulan Ramadhan datang di Masjid Al-Wahid, terutama kaum perempuan (akhwat). Saat sholat Tarawih kebanyakan mereka selalu menyimpan sajadah terlebih dahulu dengan cara menyuruh anak-anaknya mem-booking tempat. Agar mendapat tempat di barisan depan dan tentunya di dalam Masjid. Masyarakat sekitar Masjid AL-Wahid sudah hafal, bahwa pada awal-awal Ramadhan masjid akan dipenuhi jamaah. Itu terbukti. Sekitar 20 menit sebelum adzan Isya berdengung, warga RW 13 Riung Bandung beramai-ramai menuju masjid. Ada yang pergi bersama keluarga, teman, atau tetangga. Semua terlihat menyambut gembira datangnya bulan penuh barokah yang akan mereka jalani esok hari. Memasuki halaman masjid, telah disediakan terpal tenda untuk mengantisipasi jamaah ibu-ibu yang membludak. Tidak jauh berbeda dengan bagian luar masjid yang terlihat ramai, bagian dalam masjid, khususnya tempat jamaah perempuan, telah terisi penuh oleh booking-an sajadah. Jauh berbeda dengan tempat jamaah laki-laki yang terlihat masih lengang. Detik demi detik berlalu hingga waktu mulai memasuki waktu Isya. Satu per satu jamaah datang ke masjid berlantai dua ini. Semua sisi masjid baik lantai satu, lantai dua, bahkan halaman luar dan teras penuh diisi jamaah. Sang muadzin bersiap mendekati microphone untuk mengumandangkan adzan Isya. Selesai adzan, banyak jamaah mulai melaksanakan sholat sunat. Tak berapa lama, iqomah terdengar. Semua jamaah berdiri dan melaksanakan sholat Isya berjamaah. Terhitung sekitar 12 shaf laki-laki (ikhwan) berbaris rapi. Sedangkan akhwat memenuhi lima shaf di selasar masjid, tiga shaf di teras masjid, dan tiga shaf di lantai dua masjid. Kali itu yang menjadi imam dan penceramah shalat Tarawih adalah sosok yang sudah dikenal oleh warga RW 13 . Ketua DKM Masjid Al-Wahid, Ustadz Enan. Setelah sholat Isya berjamaah, Ustadz Enan menyampaikan materi ceramah bertajuk “Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan”. Ia menjelaskan, ketika bulan puasa ini manusia harus banyak memohon ampun dengan cara beristighfar. Tidak lupa pula untuk selalu bermunajat kepada Allah SWT. “Karena bulan ini diberikan kepada umat, dipenuhi dengan magfirah, karidhoan, keberkahan yang luar biasa oleh Allah SWT. Semua amalan baik juga akan diipatgandakan,” ujarnya sebelum melaksanakan Taraweh pertama, Minggu (05/05/2019). Ustadz Enan juga membahas hal terkait ibadah sholat Tarawih sebagai amalan khusus yang hanya ada di Bulan Ramadhan. Ia menjelaskan beberapa hadist tentang jumlah rakaat sholat Tarawih. Beberapa tahun kebelakang, pelaksanaan Taraweh di Masjid Al-Wahid menerapkan jumlah rakaat sebanyak delapan rakaat dengan rincian, empat rakaat salam, empat rakaat salam, ditambah tiga rakaat witir. Semuanya berjumlah 11 rakaat. Tetapi berbeda dengan tahun ini, Ustdaz Enan menyampaikan beberapa pendapat warga yang mengusulkan untuk sholat Tarawih menjadi empat kali salam. Artinya, setiap dua rakaat melakukan salam. Dia juga menyampaikan bahwa ada hadist yang menyatakan pendapat seperti itu, yang pada intinya menyebutkan bahwa Rasulullah SAW juga pernah melakukan sholat Tarawih dengan cara seperti itu. Jadi untuk sholat Tarawih di Masjid Al-Wahid tahun ini, diterapkan untuk jumlah rakaat sama yaitu delapan rakaat. Tetapi setelah dua rakaat langsung salam, sehingga salam dilakukan sebanyak 4 kali. Kemudian dilanjutkan dengan sholat witir tiga rakaat. Meskipun agak berbeda dari cara penentuan salam, nampaknya jamaah menerima dan menyambut keputusan tersebut dengan baik. Masjid Al-Wahid yang dipenuhi jamaah saat pelaksanaan sholat Tarawih pertama, menjadi suasana yang hanya terlihat ketika bulan Ramadhan saja. Itupun hanya terjadi pada awal-awal Ramadhan. Meski begitu, suasana seperti inilah yang selalu dirindukan warga dan jamaah Masjid Al-Wahid. (Difal)  

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Menguak Makna di Balik Perubahan Logo Twitter

Sabtu, 2 September 2023 | 20:55 WIB

Mengenal Dasar-dasar SEO dan Cara Kerjanya

Sabtu, 22 Juli 2023 | 11:00 WIB
X