ngaderes.com - Jika kita amati, ada beberapa kondisi manusia yang nampak dalam kehidupan bermasyarakat.
Pertama, manusia yang sudah kaya raya sejak lahir. Kedua, manusia yang miskin sejak lahir. Ketiga, manusia yang terlahir kaya lalu jatuh miskin. Keempat, manusia yang terlahir miskin kemudian menjadi kaya.
Kata miskin sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang tidak memiliki harta. Harta yang dimaksud bisa berupa uang, benda atau sejenisnya yang memiliki nilai.
Pada umumnya, standar kaya miskin seseorang dilihat dari jumlah uang yang dimiliki seseorang.
Fenomena di masyarakat, seseorang yang sebelumnya tidak memiliki terlalu banyak uang, biasanya terobsesi untuk memiliki banyak uang di kemudian hari.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada yang menggunakan cara halal, ada pula yang menggunakan cara yang tidak halal. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan yang sama, yaitu agar memiliki uang untuk keberlangsungan hidup.
Namun disadari atau tidak, ada sebagian orang yang bersikap semena-mena saat dirinya memiliki kelebihan uang. Sikap semena-mena itu tercermin dari cara dia memperlakukan orang lain.
Baca Juga: Terkadang Hidup Perlu Pengorbanan, Yuk Belajar dari Pengorbanan Sarah Istri Nabi Ibrahim!
Diantaranya, dengan merendahkan orang lain yang tidak memiliki banyak harta seperti dirinya, memerintah orang lain sesuai kehendaknya, bersikap sombong dan lainnya.
Sikap-sikap tersebut merupakan indikasi bahwa seseorang berada di bawah kekuasaan uang. Uang, bukannya membuat ia rendah hati, justru sebaliknya. Uang, bukannya membuat dia memuliakan orang lain, justru sebaliknya.
Oleh karena itu, saat Tuhan menitipkan kita uang yang banyak, sikap yang harus dimiliki yaitu sikap berhati-hati. Sebab, uang sangat berpotensi merusak akhlak seseorang. Jadi, yuk kita hati-hati sobat deras!***
Artikel Terkait
10 Kata-Kata Bijak dari Imam Syafii yang Menyejukkan Hati
Persiapan Bulan Ramadhan: Ini Tips Menghilangkan Rasa Sakit Hati agar Ibadah Tenang
Habib Mundzir bin Fuad al Musawwa, Kemuliaan Akhlaknya Melembutkan Hati Preman