ngaderes.com - Media ngaderes.com berkolaborasi dengan Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi Ilkom), Universitas Darussalam (Unida) Gontor berhasil menyelenggarakan pertemuan perdana program Jihad jurnalistik, Sabtu (28/01/2023).
Program Jihad jurnalistik yang melibatkan mahasiswa muslim di Ponorogo ini mengusung topik besar "Pelatihan Jurnalisme Naratif".
Peserta dari kalangan mahasiswa muslim di Ponorogo yang terlibat dalam program ini berasal dari berbagai instansi pendidikan di Ponorogo, diantaranya dari Ilkom Unida, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Akafarma Sunan Giri Ponorogo, dan Multimedia Al-Mawaddah.
Baca Juga: UMKM Bisa Untung Banyak Jika Miliki Kekayaan Intelektual, DJKI Tetapkan 2023 Sebagai Tahun Merek
Turut hadir dalam acara tersebut Dekan Fakultas Humaniora Unida Gontor, Al-Ustadz Mohamad Latief. Dalam sambutannya Al-Ustadz Mohamad Latief menyampikan agar para jurnalis tidak memproduksi berita yang berpotensi menyebabkan permusuhan.
"Buatlah berita yang tidak menyebabkan permusuhan. Jangan sampai berita yang dibuat menimbulkan percikan konflik antara sesama muslim," ujar Al-Ustadz Mohamad Latief.
Al-Ustadz Mohamad Latief juga menegaskan bahwa seharusnya semua pemberitaan bertujuan untuk menyatukan seluruh umat manusia menjadi umatan wahidan (umat yang bersatu) dan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Acara ini sekaligus menjadi momentum penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) atau surat kerjasama antara media ngaderes.com dengan Fakultas Humaniora Unida Gontor.
Dari pihak media ngaderes.com, lembar MoU ditandangani langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) ngaderes.com, Annisa atau yang akrab disapa Bu Sasa. Adapun dari pihak Unida ditandatangi oleh Dekan Fakultas Humaniora Unida Gontor, Al-Ustadz Mohamad Latief.
Acara yang terselenggara di Gedung Pusat Kajian Sirah Nabawiyyah, Unida Gontor ini dimulai sejak pukul 14.00 sampai 17.00 Waktu Indonesia Barat. Setelah pelatihan jurnalistik sesi satu selesai, nantinya peserta akan diberikan challange (tantangan) untuk memproduksi karya tulis jurnalistik sesuai dengan ilmu yang sudah mereka dapatkan dalam pelatihan.
Program pelatihan ini akan berjalan selama satu bulan dengan tiga kali pelatihan jurnalistik di setiap minggunya. Para penyelenggara program Jihad jurnalistik berharap, setelah selesai pelatihan ini, para peserta mampu memproduksi karya jurnalistik yang layak dan bermanfaat untuk masyarakat.***
Artikel Terkait
Wartawan Tak Hilang Akal Meski Pandemi Covid-19 Mengekang Aktivitas Jurnalistik Harian
Arti Kata Press dan Pers Serta Hubungannya dengan Jurnalistik