ngaderes.com - Liga Arab pada hari Senin (6/6/2022) meminta negara-negara yang belum mengakui Palestina, untuk melakukannya.
Pernyataan itu muncul pada peringatan 55 tahun Naksa, hari peringatan perpindahan tahunan yang menyertai penaklukan Israel atas Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai Mesir dalam Perang Enam Hari pada 1967.
Semenanjung Sinai kemudian dikembalikan ke Mesir di bawah ketentuan kesepakatan damai.
Liga Arab menegaskan, “Komitmen berkelanjutan bangsa [Arab] untuk tujuan utamanya, perjuangan Palestina, dan dukungannya untuk perjuangan adil rakyat Palestina untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan ... di tanah nasional mereka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” jelas Liga Arab seperti dilansir dari The New Arab.
Tentang peringatan Naksa, “Bertepatan tahun ini dengan eskalasi Israel yang berbahaya, diwakili oleh tentara pendudukan yang mengintensifkan agresi dan terornya di kota Yerusalem, memungkinkan pemukim untuk melakukan serangan mereka dan menyerbu halaman Masjid Al-Aqsha yang diberkati, menodai Islam dan Kesucian Kristen dan mendorong pemukim untuk mendirikan shalat Talmud di Masjid Al-Aqsha, dan upaya untuk mengubah status quo di dalamnya," tambah pernyataan itu.
Liga meminta Dewan Keamanan PBB untuk "mengambil tanggung jawabnya, menerapkan resolusinya, melaksanakan tugasnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional, dan mewajibkan Israel untuk mengakhiri pendudukan, penarikan penuh dari semua wilayah Palestina dan Arab yang diduduki sejak 5 Juni, 1967, dan memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina."
Ia juga meminta masyarakat internasional “Untuk meminta pertanggungjawaban pejabat Israel atas semua kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.”
Pada 2019, 138 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Negara Palestina, sementara 165 mengakui Israel, didirikan pada 1948 setelah kekuasaan Inggris di Palestina berakhir.
Pada tahun 2020, empat negara Arab menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Ini termasuk UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko. Yordania dan Mesir adalah yang pertama berdamai dengan negara Yahudi.
Kesepakatan Abraham yang kontroversial dan normalisasi hubungan selanjutnya dikecam oleh semua faksi Palestina yang menggambarkan langkah itu sebagai pengkhianatan terhadap tujuan mereka.
Artikel Terkait
Mark Ruffalo mendukung petisi yang mendesak PayPal untuk mengakhiri 'diskriminasi' terhadap warga Palestina