Ia menuduh bahwa "Diskriminasi PayPal terhadap warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza" adalah "melanggar langsung pedoman PBB".
Warga Palestina yang menyeberang ke Israel untuk bekerja, menghadapi penantian panjang dan bahkan kekerasan dari keamanan Israel, catat petisi tersebut.
"Sementara itu, orang Palestina yang melakukan pekerjaan lepas online mengalami masalah lain, yaitu mereka tidak bisa dibayar," katanya.
Petisi tersebut menambahkan bahwa hampir setengah dari mereka yang tinggal di Gaza menganggur, menyebabkan banyak orang mencari internet untuk mencari nafkah.
Ini menyerukan pembaca untuk "Memberi tahu PayPal agar berhenti mendiskriminasi warga Palestina dan menawarkan layanannya kepada semua orang di Gaza dan Tepi Barat”.
Artikel Terkait
Mohammad: Mahasiswa Universitas Lampung Asal Gaza Palestina Tetap Semangat Kuliah dan Magang Kampus Merdeka