• Senin, 25 September 2023

Pasar Hewan Jetis yang Melegenda di Ponorogo, Terus Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 22:30 WIB
Salah Seorang pembeli tengah membawa pulang sapi pilihannya dari Pasar Hewan Jetis. (Sumber foto: ponorogo.go.id)
Salah Seorang pembeli tengah membawa pulang sapi pilihannya dari Pasar Hewan Jetis. (Sumber foto: ponorogo.go.id)

ngaderes.com - Pasar Hewan Jetis diklaim sebagai pasar hewan yang melegenda. Diyakini sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, pasar sapi di Kecamatan Jetis, Ponorogo, itu selalu ramai setiap hari pasaran Pahing.

Sebanyak 300 ekor sapi mampu diikat di pipa horizontal yang tersedia. Pasar hewan itu juga biasa dijejali ratusan penjual dan pembeli yang ingin bertransaksi.

"Pembeli datang dari Magetan, Boyolali, Trenggalek, Tulungagung, dan Lamongan,’’ kata Kepala Pasar Hewan Jetis Giarto, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga: 5 Tips Tetap Dingin di Cuaca Panas

Dia meyakinkan bahwa pedagang yang datang dari Lamongan itu hendak mengulak sapi. Seperti diketahui, Lamongan bersama Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto termasuk daerah menjangkitnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi. Kecil kemungkinan ternak dari empat daerah itu terdistribusi ke Ponorogo.

"Pedagang yang datang ke Jetis itu untuk membeli, bukan menjual sapi,’’ jelasnya.

Giarto mencermati, aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Jetis tetap berlangsung normal, meskipun kabar tentang PMK sudah tersiar luas.

Apalagi, tim dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo sudah turun melakukan pemeriksaan dengan nihil temuan.

Kemudian Giarto menjelaskan, meski hingga saat ini hewan ternak yang ada di pasar Jetis tidak satupun terindikasi penyakit mulut dan kuku, pihaknya tetap melakukan antisipasi.

Baca Juga: Layanan 112 Pertahankan Kecepatan Penanganan Aduan Masyarakat

"Tetap antisipasi dengan melakukan sosialisasi tentang ciri-ciri ternak yang terserang PMK untuk segera melapor ke petugas,’’ ungkapnya.

Sebelumnya, langkah antisipasi juga dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi melakukan antisipasi munculnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Jawa Timur.

Pihaknya melakukan surveilans atau pengintaian ke daerah perbatasan sampai pasar hewan. Hingga 9 Mei 2022, Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang tidak terserang penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.*** 

Editor: Intan Resika Rohmah

Sumber: ponorogo.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sertifikat Halal Bikin Muslim Nyaman Konsumsi Oldtown

Sabtu, 16 September 2023 | 22:21 WIB
X