ngaderes.com – Kementrian Agama (Kemenag) mengeluarkan pedoman ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1443 H melalui Edaran No.SE 08 Tahun 2022.
Sesuai dengan fungsinya, Edaran pedoman ibadah Ramadan yang sudah ditandatangani Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berisi ketentuan dalam melaksanakan peribadatan selama bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Bekali Diri Melaksanakan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan dengan Iman dan Ihtisab
“Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” pesan Menag.
Menag secara khusus pun menghimbau agar jajarannya menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan selama penyelenggaraan ibadah di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Maka dari itu, pejabat dan ASN Kementrian Agama dilarang untuk menghadiri buka puasa bersama atau kegiatan sejenis lainnya.
Baca Juga: Perbedaan Keutamaan Melaksanakan Sholat Dhuha di Awal dan Akhir Waktu
Adapun ketentuan dalam Edaran Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1443 H sebagai berikut:
1.Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: 3 Tingkatan Puasa: Upgrade Level Puasamu, Agar Tak Hanya Dapat Pahala Menahan Lapar dan Dahaga Saja
4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.
5. Pejabat dan Aparatur Sipil Negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.
Baca Juga: Coba Terapkan PDCA untuk Bekali Anak Siap Menjadi Pemimpin Masa Depan
6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.
7. Vaksinasi COVID-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan dengan mengikuti panduan kesehatan.
8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat maal, zakat fitrah, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, dan masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Baca Juga: Orang Beriman Tak Butuh Alasan untuk Laksanakan Perintah Tuhan
9. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui materi dan bahasa dakwah yang bijak dan santun sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an dan AsSunnah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah.
10. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M di masjid/musala atau rumah masing-masing.
11. Penggunaan pengeras suara mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
12. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Baca Juga: Coba 3 Amalan Bulan Ramadhan Ini: Agar Meraih Derajat Takwa Saat Berpuasa, Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
Demikian isi dari edaran mengenai pedoman ibadah Ramadan. Dengan adanya edaran ini diharapkan umat Islam bisa khusyu dalam menajalankan peribdatan dengan aman dan nyaman bagi semua. ***
Artikel Terkait
Hasil Undian Piala Thomas dan Uber 2022 : Ini Dia Lawan Tim Bulu Tangkis Indonesia
Orleans Masters 2022 : Putri KW Melaju ke Babak Final
Resep Praktis dan Menyehatkan Ala Zaidul Akbar: Timun Serat Menyegarkan Bisa Jadi Alternatif Menu Buka Puasa