News Feature - Kehadiran platform media sosial instagram dan beberapa aplikasi lain yang mengunggulkan konten foto dan video, melahirkan kebiasaan baru di kalangan anak muda.
Kebiasaan baru tersebut seperti gemar mendokumentasikan setiap momen yang dilewati dalam bentuk foto atau video, lalu foto dan video tersebut diberikan sedikit sentuhan editing, kemudian posting.
Kebiasaan itu juga yang kini menjadi hobi Founder atau Pendiri Komunitas Ruang edit Defri Muhammad Fahrul Habiebi. Defri mulai menyukai dunia videografi, fotografi dan editing di awal tahun 2018. Ia lantas terus menekuni hobinya di awal tahun 2019, tepatnya di bulan Januari.

Seiring berjalannya waktu, Defri merasa dirinya membutuhkan teman untuk saling berinterkasi, saling berbincang, dan bertukar pengalaman seputar hobi yang ia tekuni tersebut.
Akhirnya, Defri pun memutuskan untuk bergabung dengan salah satu grup online yang mewadahi orang-orang dengan hobi yang sama seperti dirinya. Dengan harapan, dirinya bisa menemukan ruang dan teman untuk saling bertukar informasi dan pengalaman tentang videografi, fotografi dan editing.
"Saat saya bergabung dalam grup tersebut, di sana saya melihat kurang adanya interaksi antara member grup dan founder atau pemilik grup. Saya pun berinisiatif untuk bikin grup bareng. Dari sanalah awal mula Ruang edit lahir. Sebetulnya, di awal ini bukan Komunitas, tapi grup whats app," tutur Defri kepada jurnalis ngaderes.com, Sabtu (15/01/2022).
Peminat Ruang edit, Capai Ratusan hingga Ribuan Orang
Masih dalam sesi wawancara melalui direct message Instagram, Defri melanjutkan kisahnya. Defri menuturkan, ketika itu followers Instagram pribadinya masih sebanyak 1.000 sampai 1.200 followers.
Kemudian ia menyediakan open link grup secara gratis di akun Instagramnya untuk mewadahi orang-orang yang mau belajar bersama terkait visual grafis.
"Dari situlah mulai banyak orang yang masuk grup. Satu, dua, tiga, empat, lima orang sampai selama 3 hari grup itu full, sekitar 250 orang. Ketika grup sudah full, pada akhirnya saya buka lagi grup lain, jilid 2 full lagi, jilid 3 full lagi. Sampai pada akhirnya, tahun 2020 akhir, itu sudah sampai jilid 10," jelas Defri.

Ia menuturkan, ketika sudah banyak orang yang tergabung di grup Ruang edit, orang-orang di sekitarnya menyampaikan bahwa perkumpulan orang-orang di grup ini bukan lagi sekedar kumpulan grup whats app, tapi sudah masuk kategori Komunitas.
"Pada akhirnya ketika sudah banyak orang yang masuk di situ (grup whats app), orang-orang bilang, 'ini sudah bukan lagi grup whats app bang, ini sudah masuk ke Komunitas'. Barulah di situ mulai deh banyak orang yang tertarik ngedit dan kita pun mulai membangun Instagramnya (@ruang__edit)," kata Defri.
Artikel Terkait
Komunitas Global Orbit Indonesia Laksanakan Kegiatan Kurban di Tengah Pandemi
Komunitas Globit Adakan ‘Weekend We Can’ untuk Pejuang Nafkah yang Terdampak Pandemi
Ajang Silaturahmi Komunitas : Liwet Camp Is Fun Tahun 2021 Sukses Digelar
Komunitas Startup Bandung Dukung Akselerasi Teknologi di Hutan Menyala Tahura Djuanda