All England 2023: Fajar/Rian Juara All England Perdana, Ahsan Cedera

ngaderes.com - Kejuaraan All England 2023 di sektor ganda putra menghadirkan 2 wakil Indonesia di babak final. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menghadapi seniornya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Ganda nomor satu dunia Fajar/Rian berhasil memenangi pertarungan kontra Ahsan/Hendra dengan skor 21-17, 21-14 di Utilita Arena Birmingham, Sabtu (19/3/23) malam WIB.

Berikut hasil wawancara seperti dilansir dari situs resmi PBSI.

"Hari ini terlihat Ahsan/Hendra kelelahan, dalam arti sejak babak delapan besar dan semifinal selalu bermain rubber game dan sangat alot jadi mungkin kondisi mereka kurang fresh dan fit. Tadi beberapa kali kami coba bermain speed dan power dan mereka kewalahan," ujar Fajar.

Fajar juga menyampaikan bahwa, gelar All England 2023 ini luar biasa bagi mereka, karena sebelum berangkat banyak rintangan yang mereka lalui. Pulang dari Kejuaraan Asia Beregu di Dubai, Fajar ada cedera pinggang dan sempat masuk rumah sakit. Waktu latihan ada dua minggu tapi mereka efektif hanya latihan satu minggu. Cukup mengganggu persiapan makanya sedikit tidak menyangka bisa juara.

"Terima kasih untuk PBSI, pelatih dan tim medis yang sudah selalu percaya kepada saya walau saya tidak dalam kondisi 100%. Menurut saya, setiap pertandingan itu penting tapi kami senang bisa menyabet dua gelar Super 1000 tahun ini. Selanjutnya kami target di kejuaraan Asia dan selanjutnya Kejuaraan Dunia," ungkapnya.

Baca Juga: Pentingnya Menghargai Diri Sendiri dan Orang Lain, Bisa Menumbuhkan Rasa Percaya Diri yang Luar Biasa

Sementara itu, Rian mengucap syukur atas gelar All England pertama mereka.

"Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah bisa bermain dengan lancar dan tanpa cedera. Perasannya luar biasa senang tapi di satu sisi kami sedih juga karena di poin-poin akhir bang Ahsan sempat cedera. Semoga bang Ahsan segera pulih dan bisa kembali berkompetisi nantinya," kata Rian.

Rian juga tak menyangka bahwa mereka bisa menjuarai All England 2023. Title juaranya kali ini ia persembahkan kepada semua yang sudah mendukung, terutama PBSI.

"Sangat luar biasa bisa juara di sini, saya sampai tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Juara ini saya persembahkan untuk semua yang sudah dukung terutama PBSI, keluarga saya, pacar saya dan pelatih. Gelar ini buat kalian semua. Dukungan orang-orang terdekat membuat kami bisa bangkit dan sampai di titik ini. Mereka selalu ada untuk kasih motivasi dan yang harus diingat setelah juara ini kami bukan siapa-siapa lagi jadi harus tetap berjuang lagi dan terus memberikan yang terbaik," tuturnya.

Sementara itu, Hendra Setiawan mengakui kondisinya tidak bisa tampil prima di laga final tadi, karena menjalani pertandingan yang cukup menguras di babak perempat final dan semifinal kemarin.

"Dari segi fisik terus terang kami capek, kondisinya tidak bisa balik lagi setelah menjalani pertandingan perempatfinal dan semifinal kemarin. Tapi hari ini Fajar/Rian bermain bagus, tidak mudah mati dan sangat safe. Kami tidak bisa maksimal. Selamat untuk Fajar/Rian, semoga ini bisa menjadi bekal mereka ke depan," ungkap ganda putra nomor tiga dunia itu.

"Saya belum tahu seberapa parah cedera Ahsan, tadi coba ditekuk-tekuk lutut kirinya memang agak sakit tapi kami memutuskan untuk lanjut dulu karena sudah poin 20 juga. Kalau retired, menyerah saat tinggal satu poin lagi rasanya kan tidak enak. Kami tidak menyangka bisa kembali ke final. Kami bersyukur walau kalah di final tapi kami masih bisa memberikan perlawanan kepada pemain-pemain muda," pungkas Hendra.