ngaderes.com - Manusia sebagai makhluk sosial seringkali berinteraksi dengan manusia lainnya. Misalnya berinteraksi dengan keluarga, dengan teman, dengan rekan kerja, dengan tetangga, atau bahkan dengan orang yang tidak kita kenal.
Selama kita berinteraksi dengan banyak orang dari beragam latar belakang budaya, ilmu, gaya hidup, kebiasaan, tentu mereka akan menilai diri kita. Begitu pula dengan kita yang juga menilai orang lain. Ada yang baik, ada yang cuek, ada yang sedikit-sedikit marah, ada yang bijak, ada yang tegas, ada yang santai dan beragam karakter manusia di sekitar kita.
Kemudian seperti apa penilaian orang lain terhadap diri kita? Grand Syeikh Al Azhar membagi hal tersebut menjadi lima, yaitu:
Baca Juga: Menang Lawan UEA 3-2, Percaya Diri dan Fokus Kunci Kemenangan Tim U-17 Indonesia
Pertama: Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.
Kedua: Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.
Ketiga: Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.
Keempat: Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh dengan kedengkian.
Kelima: Kita adalah orang-orang yang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri dan sakit hati kepada kita.
Baca Juga: Lewat Nobar, Yayasan Graha Dhuafa Indonesia Bagi Kebahagiaan Bersama Anak Hebat
Saat kita diam akan tetap ada yang menilai baik dan buruk diri kita.
Pun demikian jika kita bergerak, sudah dipastikan muncul penilaian positif juga negatif.
Berhenti membuang waktu dan energi melayani ejekan, cemoohan orang-orang yang memandang negatif tentang usaha yang kita lakukan.
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing-masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata mereka.
Artikel Terkait
Orang Beriman Tak Butuh Alasan untuk Laksanakan Perintah Tuhan
KH Hasan Abdullah Sahal: Allah Swt Jadikan Pergantian Malam dan Siang untuk Orang Bersyukur
Kisah Ummu Salamah, Ibunya Orang-Orang Mukmin