ngaderes.com - Saya mulai dengan menceritakan sebuah peristiwa unik yang terjadi di zaman Rosulullah Muhammad SAW. Kejadian ini diabadikan oleh Umar bin Khattab yang kemudian terkumpul dalam Hadist Riwayat Muslim.
Sekitar 10 tahun setelah Hijrah, paska pelaksanaan Haji Wada, sekitar 81 hari sebelum Rasulullah wafat, Rasul dan para sahabat tengah berkumpul di dalam masjid Nabawi.
Tiba-tiba seorang pria yang berambut hitam dan berpakaian sangat putih masuk ke dalam masjid nabawi. Tidak nampak bekas-bekas debu akibat perjalanan jauh pada pakaiannya, namun tidak seorang pun diantara kami yang mengenalnya.
Baca Juga: Kisah Abu Hurairah dan Sebelanga Susu dari Rasulullah
Tanpa basa-basi, laki-laki asing tadi langsung duduk berhadapan dengan Rasulullah, saking dekatnya hingga lutut mereka bersentuhan. Kemudian dia menanyakan 5 hal kepada Rasulullah. Dan setelah rasul menjawabnya, laki-laki tadi merespon “Anda Benar”.
Para sahabat semuanya terheran-heran, dia yang bertanya, eh dia yang membenarkan sendiri jawaban Rasul. Situasi ini layaknya perilaku guru yang sedang bertanya dalam rangka mengetest kepada muridnya.
Setelah terjadi tanya jawab antara laki-laki tadi dengan Rasulullah, lalu laki-laki tadi pergi. Jadi dia datang dan pergi secara misterius.
Kemudian Rasulullah bertanya kepada Umar yang hadir saat itu, tahukah kau Umar, siapa yang tadi bertanya?
Umar RA menjawab, Allah & Rasul-Nya yang lebih tahu. Rasul menjawab; yang tadi itu adalah Jibril, dia datang dan mengajarimu tentang Agamamu.
Adapun 5 pertanyaan yang dilontarkan malaikat jibril kepada Muhammad Rasulullah SAW adalah:
- أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ
- فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ
- فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ
- فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ
- فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا
Jadi Jibril bertanya tentang Islam, Iman, Ihsan, kapan hari kiamat terjadi dan apa tanda-tanda datangnya Kiamat. Nah spesifik tentang Ihsan, kata Rasul:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Engkau beribadah/ mengabdi kepada Allah, seakan-akan engkau melihatnya. Jika kamu tidak melihatnya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.
Baca Juga: Menko: Indonesia Perkuat Kerjasama Ekonomi dengan Arab Saudi
Artikel Terkait
Kebenaran Iman dalam Mengenal Tuhan (Part 1)
Sinar Cahaya Iman
Iman, Sudahkah Ia Tertanam dalam Hati?