ngaderes.com - Ramadhan, sejatinya adalah bulan pelatihan bagi jiwa dengan diterapkannya syariat puasa.
Setelah selesai menjalankan puasa selama 30 hari di bulan Ramadhan, umat muslim kini memiliki jiwa yang baru untuk menjalankan aktivitas dan ibadahnya selama 11 bulan mendatang.
Maka, Idul Fitri yang bertepatan dengan 1 Syawal menjadi momen hari raya besar bagi umat islam untuk merayakan kemenangan melawan hawa nafsu.
Baca Juga: Kisah Halimah As Sadiyah yang Saksikan Banyak Keajaiban Usai Menyusui Rasulullah
Berbagai kegiatan ditujukan untuk menunjukkan atmosfir senang dan bahagia. Namun, tahukah kamu sejarah awal hari raya idul fitri yang sebenarnya dirayakan?
Sebelum Nabi.Muhammad Saw. diangkat menjadi Rasul, masyarakat Arab memiliki dua hari raya yaitu Nairuz dan Mahrajan yang diadaptasi dari tradisi persia kuno. Dalam perayaannya, diadakan pesta pora, bernyanyi, makan makanan mewah, dan berdansa.
Ketika 17 Ramadhan 2 Hijriyyah, bertepatan perang badar, Rasulullah datang ke Mekkah dan memberikan informasi.
“Kalian memiliki 2 hari yang biasanya dipakai untuk bermain. Maka Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik yaitu Idul Fitri dan Idul Adha,” ujar Rasulullah Nabi Muhammad Saw. melalui hadits yang diriwayatkan oleh Daud dan An-nasai.
Dalam hadits dari Imam Bukhori, Abu Bakar pernah memarahi 2 wanita anshor yang memukul rebana.
Artikel Terkait
Simak Ketentuan dan Pedoman Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1443 H: Agar Aman dan Semakin Khusyu Beribadah
Tatacara Sholat Idul Fitri Lengkap, Bacaan Niat, Arab, Latin dan Artinya
Apa saja Sunah Sebelum Sholat Idul Fitri ? Simak Uraian Berikut Ini!
Seruan Gema Takbir, Tuhan Allah Maha Besar di Hari Raya Bagi Seluruh Muslim di Dunia