• Kamis, 28 September 2023

Melalui Kisah Nabi Musa dan Firaun, Allah Ajarkan Cara Komunikasi dengan Penguasa Negeri yang Melampaui Batas

- Kamis, 24 Februari 2022 | 20:43 WIB
Ilustrasi seorang penguasa negeri. (Sumber gambar: canva.com)
Ilustrasi seorang penguasa negeri. (Sumber gambar: canva.com)

ngaderes.com - Tuhan yang Maha Mengetahui, Allah SWT mengabadikan kisah Nabi Musa ‘Alaihi Salam di dalam kitab Alquran. Salah satunya terdapat di surat Thaha.

Dalam surat Thaha, Allah SWT menceritakan kisah masa lalu dimana Allah SWT memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menghadap Penguasa Negeri Mesir di masa itu, yaitu Firaun.

Allah SWT Tuhan Penguasa seluruh manusia termasuk penguasa dan pencipta atas diri Firaun menjelaskan di dalam Kitab Alquran, bahwa Firaun merupakan seorang penguasa yang melampaui batas.

Baca Juga: Menag Terbitkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala

“Pergilah kamu berdua kepada Firaun, karena dia benar-benar telah melampaui batas,” perintah Allah SWT kala itu kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. Kisah ini terekam dan terdokumentasikan dengan rapi di dalam Alquran surat Thaha ayat 43.

Tidak hanya memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menemui Firaun, Allah SWT juga memberikan arahan kepada Nabi Musa dan Nabi Harun terkait bagaimana keduanya harus bersikap dan berucap kepada seorang penguasa dengan karakter seperti Firaun.

“Maka bicaralah kamu berdua kepadanya (Firaun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut,” lanjut Allah SWT (dalam Alquran surat Thaha ayat 44) kepada Nabi Musa dan Nabi Harun sebelum keduanya berangkat menemui Penguasa Negeri Mesir yang melampaui batas, yaitu Firaun.

Hikmah Kisah

Jika kita melihat latar belakang Nabi Musa dan Nabi Harun, keduanya merupakan warga biasa yang lahir dari keturunan Bani Israil. Atas pengaturan Allah SWT, Nabi Musa dan Nabi Harun terikat tali persaudaraan.

Kemudian keduanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk menghadap seorang penguasa negeri yang tentu secara derajat sosial, jauh berbeda dengan kondisi Nabi Musa dan Nabi Harun yang hanya rakyat biasa.

Namun dalam kisah di atas, Allah SWT mengajarkan kepada kita melalui Nabi Musa dan Nabi Harun bahwa apabila ada seorang pemimpin atau penguasa yang melampaui batas atau melakukan kesalahan, maka rakyat perlu mengingatkan.

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 Dibuka, Catat Waktu dan Persyaratannya!

Kenyataanya, memang cukup sulit bagi seorang rakyat biasa mengingatkan seorang pemimpin atau penguasa. Jika pun ada rakyat yang hendak mengingatkan pemimpinnya, cenderung suaranya tidak didengar.

Tapi tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT sudah menghendaki. Seperti Nabi Musa dan Nabi Harun yang dengan kuasa Allah SWT dihantarkan menghadap Firaun, hal tersebut pun sangat mungkin terjadi pada kita.

Halaman:

Editor: Intan Resika Rohmah

Sumber: Alquran

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Amalan-Amalan yang Boleh Dilakukan Muslimah Selama Haid

Minggu, 24 September 2023 | 10:01 WIB

Renungan yang Bisa Diambil dari Quran Surat Saba ayat 9

Sabtu, 23 September 2023 | 21:14 WIB

Doa Ketika Menjenguk Orang Sakit

Jumat, 22 September 2023 | 12:00 WIB

3 Gaya Berpakaian Nabi dalam as-Syamail al-Muhammadiyyah

Selasa, 19 September 2023 | 15:00 WIB

Bagaimana Mencermati Kehalalan Probiotik?

Senin, 18 September 2023 | 22:55 WIB

Kenali Manfaat dan Titik Kritis Keharaman Probiotik

Senin, 18 September 2023 | 22:47 WIB

Sulam Alis Untuk Wajah, Bolehkah?

Sabtu, 16 September 2023 | 22:32 WIB

Kenali Akad Murabahah, Jantung Operasional Bank Syariah

Minggu, 3 September 2023 | 21:50 WIB

Puasa Ayyamul Bidh, Niat dan Keutamaannya

Kamis, 31 Agustus 2023 | 15:00 WIB

3 Manfaat Sikap Memaafkan bagi Kesehatan Seseorang

Kamis, 24 Agustus 2023 | 12:00 WIB

Dalil Nasionalisme Menurut Ayat Al-Qur`an dan Hadits

Minggu, 20 Agustus 2023 | 17:00 WIB
X