ngaderes.com – Peristiwa Isra Mi’raj mendapat respon yang berbeda-beda dari kaum Nabi Muhammad SAW, terutama kaum musyrikin. Mereka mempertanyakan, bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Asqa di Palestina dalam waktu satu malam?.
Berita-berita yang datang dari peristiwa Isra Mi'raj seperti sampainya Nabi Muhmmad SAW ke Baitul Maqdis, berjumpa dengan para nabi dan shalat mengimami mereka, serta berita-berita lain yang terdapat dalam hadits-hadits sahih merupakan perkara gaib.
Lantas bagaimana sebaiknya, sikap seorang muslim menanggapi hal ini?
Baca Juga: Syarat Perjalanan Orang Dalam Negeri Terbaru 2022 Menurut Peraturan Kemenhub
Kita bisa berkaca dari kisah kaum musyrikin yang pada saat itu tidak mempercayai kebenaran yang dikabarkan Nabi Muhammad SAW. Sementara sahabat nabi, Abu Bakar langsung membenarkan peristiwa yang dikabarkan oleh utusan Allah tersebut.
Ada perbedaan sikap yang sangat kontras antara kaum musyrikin dan Abu Bakar, seperti yang terangkum dalam kisah berikut ini. Setelah tersiar kabar peristiwa Isra Mi’raj, orang–orang musyrik datang menemui Abu Bakar dan mengatakan, “Lihatlah apa yang telah diucapkan temanmu, Muhammad SAW!”
Abu Bakar menjawab, “Apa yang beliau ucapkan?”
Orang-orang musyrik kembali berkata, “Dia menyangka bahwasanya dia telah pergi ke Baitul Maqdis dan kemudian dinaikkan ke langit, dan peristiwa tersebut hanya berlangsung satu malam."
Baca Juga: Perbudakan Modern! dari Budak Korporasi hingga Budak Cinta, Mana Jalan Ninjamu?
Artikel Terkait
Pesona Desa Adat Penglipuran, Alternatif Destinasi Wisata di Bali
7 Cara Mengurangi Minyak Berlebih di Wajah, Patut Kamu Coba
Terkait Wadas dan Pembangunan Bendungan Bener, Ganjar Tegaskan Jangan Ada Pejabat yang “Bermain”