• Kamis, 28 September 2023

Sejarah Pembangunan Baitul Maqdis, Tempat Ibadah 3 Agama

- Minggu, 17 November 2019 | 14:58 WIB
Kawasan Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha. (Gambar: Istimewa)
Kawasan Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha. (Gambar: Istimewa)

ngaderes.com - Baitul Maqdis yang terletak di tanah suci Yerusalem, tanah yang disucikan oleh 3 agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Baitul Maqdis memiliki banyak sebutan, seperti Masjidil Aqsha dan Haikal Sulaiman.

Sebenarnya  Masjidil Aqsha ini adalah komplek dari tempat-tempat bersejarah, seperti Dome of Rocks (Kubah Shakhrah), Masjid Al-Aqsha atau juga disebut Masjid Al-Qibli dan tempat-tempat lain yang berada dalam komplek Masjidil Aqsha.

Bangunan Baitul Maqdis sendiri memiliki sejarah yang harus diketahui oleh umat beragama di dunia saat ini. Baitul Maqdis pernah dikuasai oleh Islam, Kristen bahkan Yahudi. Sehingga banyak yang terjadi terhadap Baitul Maqdis tersebut.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Pemkab Ponorogo Salurkan Beras Cadangan Pangan Pemerintah, Bakal Tambah Daging dan Telur

Umat Islam menyebut Baitul Maqdis dengan sebutan Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis. Sedangkan umat Yahudi menyebutnya Haikal Sulaiman.

Pembangunan dan Penghancuran Baitul Maqdis

Pembangunan Baitul Maqdis dilakukan oleh Nabi Sulaiman di bukit Moriah. Dalam pembuatan Baitul Maqdis tersebut dibantu oleh raja-raja lain, diantaranya Raja Hiram dari Tyrus.

Setiap hari yang bekerja tidak kurang dari 150.000 orang dan pada malam hari dibantu oleh para jin suruhan Nabi Sulaiman.

Ketika Baitul Maqdis selesai, panjangnya sekitar 60 hasta (sekitar 30 meter), lebar 20 hasta (sekitar 10 meter), dan tinggi 30 hasta (sekitar 15 meter).

Kemudian orang Yahudi menamainya Haikal Sulaiman, sebenarnya Baitul Maqdis adalah Masjid yang didirikan oleh Nabi Sulaiman dengan sebutan Masjidil Aqsha.

Sepeninggalan Nabi Sulaiman, suku-suku Bani Israil terpecah dan lambat laun meninggalkan agama tauhid mereka dan kembali menyembah berhala seperti patung sapi dan patung ikan Nun.

Pada tahun 539 SM, Haikal Sulaiman dihancurkan untuk pertama kalinya, dan pada tahun 72 SM, Baitul Maqdis dibangun kembali, lalu pada tahun 63 SM, seluruh Palestina menjadi kawasan Romawi. Baitul Maqdis dihancurkan kembali dan akan dibangun kembali oleh Penguasa Romawi.

Pada tahun 70 M, Yahudi memberontak dan pemberontakan itu dipadamkan oleh Romawi dengan kejam. Haikal Sulaiman dihancurkan kembali dan yang tertinggal hanyalah dinding ratapan yang sekarang disebut dengan Al-Mabka.

Baitul Maqdis di Masa Kepemimpinan Islam

Halaman:

Editor: Administrator

Sumber: berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Awal Mula Adanya Acara Grebeg Suro Ponorogo

Senin, 10 Juli 2023 | 11:23 WIB
X