Istilah Penamaan Ekonomi Islam, Tepatkah?

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 08:47 WIB
b7d2e706-4e0d-478d-b290-6560952cc5bc
b7d2e706-4e0d-478d-b290-6560952cc5bc

Sejak awal beredarnya istilah ‘ekonomi Islam’ di indonesia menjadi sebuah tanda tanya bagi banyak orang. Ketika awal berdirinya negara ini sistem ekonomi yang dipakai adalah sistem ekonomi terpimpin, namun yang diwarisi dari sistem itu hanyalah orde lama dengan ekonomi yang ambruk. Rakyat sangat menderita karena kesulitan bahan pokok, inflasi yang sangat tinggi hingga mencapai 300%, dan hilangnya kepercayaan dari dunia internasional. Hal tersebut terjadi karena Soekarno hanya berfokus pada pembangunan politik ketimbang ekonomi. Akibatnya banyak proyek-proyek pembangunan yang hanya bersifat monumental dan tidak berimbas positif terhadap kesejahteraan masyarakat.  Menurut Soekarno saat itu tak menjadi masalah jika rakyat kelaparan asalkan terlihat jati diri sebagai bangsa yang berdaulat. Tak lama berjalannya waktu, orde lama pun hancur dan hanya menyisakan catatan-catatan. Kemudian lahirlah sistem ekonomi baru yang kita sebut dengan sistem ekonomi pancasila seiring kemunculan orba oleh Soeharto. Sistem ini mulanya bergerak di atas puing-puing kehancuran sistem ekonomi sebelumnya. Seolah mendapat sebuah solusi atas kesejahteraan masyarakat pada saat itu, namun yang terjadi adalah semakin lebarnya jurang penderitaan rakyat indonesia. Pembangunan masih terus berlanjut, namun yang ini justru lebih parah. Soeharto saat itu membuka jalan asing untuk berkuasa dengan menancapkan kuku-kuku tajam mereka dalam bentuk modal dan yang lebih membuat rakyat terpuruk adalah pembungkaman suara rakyat demi terus berlangsungnya pembangunan ekonomi yang rakus terhadap utang luar negeri. Selain itu praktek kkn juga menggerogoti dari dalam, hingga saat krisis moneter datang, perekonomian langsung hancur. Era reformasi pun datang dengan berbagai cerita kelam di belakang. Sedikit demi sedikit Negara dengan mayoritas penduduknya beragama muslim ini mulai melirik sistem ekonomi baru yang disebut sistem ekonomi islam. Banyaknya solusi yang ditawarkan dari mulai sektor keuangan hingga sektor riil oleh sistem ini membuatnya berbeda dengan sistem lain yang biasa kita sebut dengan sistem ekonomi konvensional. Istilah sistem ekonomi konvensional sebenarnya cukup membingungkan sebab jika diambil dari kata perkatanya, konvensi berarti kesepakatan. Lalu apakah yang dimaksud dengan ekonomi konvensional adalah ekonomi yang disepakati bersama oleh masyarkat pada umumnya? Menurut buku ekonomi islam 101 karangan Chandra Natadipurba, sepanjang perjalanan sejarah manusia belum pernah disepakati satu sistem ekonomi yang akan dipakainya, sebab semua sistem ekonomi berjalan dengan alamiah atau memang dengan aturan pemerintah (dipaksakan kepada masyarakat). Lalu, istilah apakah yang lebih cocok untuk menyebut sistem ekonomi tersebut? Untuk mengetahuinya, kita harus mengetahui dulu apakah yang dimaksud dengan ekonomi islam. Saya mengutip maknanya dari buku ekonomi islam 101 yang disebutkan bahwa ekonomi islam adalah sekelompok fenomena yang meliputi ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya tentang ekonomi berikut pemikiran, doktrin, teori, dan ilmu yang menyertainya beserta perekeonomian umat islam sepanjang zaman. Secara istilah, ekonomi islam tidak pernah ada pada masa para nabi khususnya pada masa Rasulullah SAW. Sebab beliau mengajarkan Islam secara utuh, menyeluruh (kaffah), sempurna, dan lengkap, baik istilahnya, pemahaman dan praktiknya. Jadi sejak masa Nabi tidak pernah ada istilah ekonomi Islam, Politik Islam, Pendidikan Islam, dsb. Karena ketika seseorang memutuskan untuk berislam baik sejak lahir ataupun sudah besar artinya dia sudah menyerahkan dirinya secara total dan melibatkan dirinya pada setiap aspek kehidupan sesuai dengan ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya. Sehingga yang terjadi bagi setiap muslim adalah sistem keyakinannya Islam, sistem ekonominya Islam, sistem pendidikannya Islam, sistem politiknya Islam, sistem sosialnya Islam, dsb. Sehingga, istilah yang paling ideal untuk menggantikan ‘ekonomi Islam’ adalah Islam berbicara tentang ekonomi. Namun, istilah ‘ekonomi Islam’ yang sudah dikenal banyak tetap dapat digunakan sebagai istilah sementara sampai janji Allah SWT tiba bahwasanya tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini dan Islam kembali berjaya memimpin dunia. Lalu istilah yang tepat untuk menyebut sistem ekonomi selain sistem ekonomi islam adalah ekonomi Non-Islam karena tidak adanya agama lain yang diridhoi oleh Allah selain Islam.   Oleh: Luqyana Inas Mufidah Ig: @nesdios  

Editor: Redaksi

Tags

Terkini

Kajian Ramadhan Singkat: Senyum Itu Ibadah

Minggu, 26 Maret 2023 | 05:00 WIB

Hikmah Perjalanan Nabi Musa di Majma’al Bahrain

Sabtu, 25 Maret 2023 | 10:38 WIB
X