Ngaderes.com - Tak terasa, bulan Ramadhan akan segera berakhir. Nuansa khas lebaran kian terasa mulai dari padatnya jalan karena para pemudik, keramaian di pusat perbelanjaan atau berbagai persiapan jelang lebaran lainnya, seperti memasak atau menyiapkan aneka ragam kebutuhan saat hari raya Idul Fitri. Lantas, kapan lebaran? Yuk telaah hilal dan hisab!
Nah, berakhirnya puasa kita dibulan Ramadhan ini ditentukan oleh hilal dan hisab. Apa itu hilal dan hisab?
Hilal adalah bulan sabit bulan baru yang menandai masuknya bulan baru pada sistem kalender Qomariyah atau Hijriah. Hilal ini digunakan untuk menentukan awal penatapan puasa termasuk dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri dan ibadah haji.
Hal ini diperkuat oleh hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadhan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). (Shahih Muslim)
Adapun hadis lain yang diriwayatkan olehAbu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari. (Shahih Muslim)