ngaderes.com - Dalam bahasa Arab, kata jujur dapat disamakan dengan kata as-shidqu atau shidiq, yang mengindikasikan kebenaran atau kenyataan.
Sebaliknya, kontrapositif dari as-shidqu adalah al-kidzbu yang berarti tidak jujur atau berbohong. Oleh karena itu, jujur merujuk pada tindakan mengungkapkan kenyataan sesuai dengan kenyataannya dan menghindari berbohong.
Menurut anggota Komisi Fatwa MUI, KH Abdul Muiz Ali, dilansir dari situs resmi MUI, sifat kejujuran termasuk dalam empat sifat yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, yakni amanah (kepercayaan), tabligh (penyampaian berita), dan fathonah (kecerdasan).
Baca Juga: Surakarta dan Solo, Dua Sebutan untuk Satu Wilayah dan Ini Bedanya dengan Daerah Solo Baru
Kejujuran sangatlah penting dalam Islam, bahkan Alquran menyebut kata as-shidqu atau jujur sebanyak 153 kali dalam ayat-ayat yang berbeda. Sahabat Nabi dan khalifah pertama dalam Islam, Abu Bakar, diberi gelar as-shiddiq karena selalu menunjukkan kejujuran, keberanian, dan kepemimpinan dalam menjalani sikap jujur. Perintah Allah SWT untuk bersikap dan berbicara jujur juga dijelaskan dalam Alquran:
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصّٰدِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur).” (QS At Taubah : 119)
Sikap jujur akan melahirkan ketenangan batin di dunia dan mendapatkan kebahagian di akhirat. Rasulullah SAW bersabda :
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Muslim no2607)
Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa, kejujuran akan membawa kita pada kebaikan dan kebaikan akan di balas dengan surga. Maka kita dianjurkan untuk selalu senantiasa berlaku jujur agar selalu mendapatkan kebaikan-kebaikan di dunia dan akhirat. Berbeda jika kita selalu berdusta atau berbohong. Karena itu akan membawa pada kejahatan, dan kejahatan akan menghantarkannya kepada neraka.
Baca Juga: Yuk, Kenali Perbedaan Jenis Soto Dari Berbagai Daerah Di Nusantara
Dalam hadis riwayat al-Hakim disebutkan, di antara doa Rasulullah adalah berlindung dari sikap tidak jujur (kemunafikan),
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekufuran, kefasikan, kedurhakaan, kemunafikan, sum’ah, dan riya.
Semoga kita bisa senantiasa untuk berlaku jujur agar selalu mendapatkan kebaikan dan menghindari sikap tidak jujur atau kemunafikan yang bisa mengantarkan kejahatan dan berujung kepada neraka. Naudzubillah min dzalik.***
Artikel Terkait
Mahasiswa Keren Sebagai Agen Perubahan
Menarik! Nabi Ibrahim Beri Hajar Amanah Pelihara 4 Ekor Burung Berbeda, Burung Merpati Putih Ajari Sifat Ini