ngaderes.com - Dalam menjalani kehidupan, terkadang kita dihadapkan pada banyak pilihan hidup yang memerlukan pengorbanan. Mengorbankan jiwa raga untuk kemerdekaan bangsa, mengorbankan harta benda untuk dakwah atau merintis usaha, mengorbankan tenaga untuk menafkahi dan mengurusi keluarga, serta sederet pengorbanan lainnya.
Bahkan, ada pula orang yang rela mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya untuk sebuah kebaikan, seperti yang dilakukan oleh Sarah, istri Nabi Ibrahim alaihis salam (keselamatan untuknya).
Sarah melakukan sebuah pengorbanan yang amat berat dilakukan oleh seorang istri dan seorang wanita. Sarah mengorbankan perasaannya dengan merelakan, ikhlas, menerima takdir Allah, bahwa suaminya Nabi Ibrahim ditakdirkan menikah dengan perempuan lain, yaitu Hajar.
Baca Juga: Idul Fitri Di Kuba: Ada Tradisi Bedug, Sungkeman dan Promosi Kuliner Khas Lebaran pada Warga Asing
Dalam perjalanan kehidupan keluarga Nabi Allah, Rosulullah, setiap keputusan yang diambil selalu berdasarkan atas wahyu dan bimbingan Allah. Begitu pula dengan takdir yang Allah gariskan bagi rumah tangga Nabi Ibrahim, Sarah dan Hajar.
Ketiganya berlapang dada dalam menerima takdir dan keputusan Allah. Sarah harus ikhlas, menerima bahwa suaminya Nabi Ibrahim menikah dengan perempuan selain dirinya.
Hajar pun harus ikhlas, menerima untuk menikah dengan seorang laki-laki yang sudah memiliki istri. Meski mungkin egonya menolak melakukan itu, namun ketaatannya pada keputusan Allah dan Nabi-Nya membuat Hajar belajar menerima.
Sebagai manusia, Nabi Ibrahim pun tentu merasa berat menjalankan kehidupan barunya. Tapi saat semua dijalankan dengan niat karena Allah, dengan cara yang Allah ridhoi, Nabi Ibrahim pun berserah diri pada garis takdir Illahi.
Inilah doa Sarah, yang meminta diberikan kekuatan kepada Tuhan yang Maha Kuat, Allah Subhanahu wa Ta'ala (Maha Suci dan Maha Tinggi Ia) saat dirinya harus menerima takdir Allah atas pernikahan suaminya Nabi Ibrahim dan sahabatnya Hajar.
"Aku korbankan seisi hatiku kepada-Mu ya Rabbi. Aku mohon Engkau berkenan menerima pengorbananku ini."
"Aku berikan nafsuku, aku berikan cintaku, dan aku berikan permata kehidupanku."
"Aku tercipta dari tanah. Aku hanyalah manusia yang tidak tahu batas dalam berbuat salah. Karena itu, ikatlah diriku pada tali-Mu dengan seerat-eratnya sehingga aku tidak akan mengeluh lagi."
"Ya Rabbi, kuncilah erat-erat lidahku, sehingga aku tidak akan berteriak dan merintih saat aku berkorban dengan cintaku."
Baca Juga: Memaknai Momen Mudik Lebaran
Artikel Terkait
Kisah Viral dan Fenomal Kurban Nabi Ibrahim
Keluarga sedang Ditimpa Ujian? Baca Doa-doa Nabi Ibrahim Ini, Sosok Keluarga yang Dapat Ujian Besar dari Tuhan
Menarik! Nabi Ibrahim Beri Hajar Amanah Pelihara 4 Ekor Burung Berbeda, Burung Merak paling Cepat Tersinggung
Menarik! Nabi Ibrahim Beri Hajar Amanah Pelihara 4 Ekor Burung Berbeda, Burung Merpati Putih Ajari Sifat Ini