ngaderes.com - Pelaksanaan Salat Idulfitri (Id) dimulai sejak terbitnya matahari hingga condong ke barat. Hari raya diawali dengan terbitnya fajar. Adapun waktu sholat Ied yang utama adalah kala matahari berada satu tombak. Shalat Ied dikerjakan sebanyak dua rakat.
Idulfitri berasal dari dua kata "id" dan "al-fitri". Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama.
Sementara kata fitri memiliki dua makna yang berbeda menurut beberapa pendapat. Kata fitri bisa berarti "berbuka puasa" dan "suci". Fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar. Sedangkan menurut teori lain, kata Fitri berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru.
Baca Juga: Zakat Fitrah: Mengeluarkan Harta Tapi Tidak Mengurangi Kekayaan, Sudah Bayar?
Tata Cara Pelaksanaan Salat Idulfitri:
1. Diawali dengan Niat
Adapun niat sholat Ied adalah sebagai berikut,
“Ushalli rakataini sunnatan li’idi-Fithri (makmuman/untuk makmum, imaman/untuk yang menjadi imam) lillahi ta’ala,”.
Yang artinya, “Aku berniat sholat sunnah Idulfitri dua rakaat sebagai makmum/imam karena Allah ta’ala,”.
*Tidak ada lafadz khusus untuk niat, karena niat ini sebenarnya urusan hati ya.
2. Takbiratul ihram kemudian takbir 7 kali
Takbiratul ihram. Kemudian membaca doa ifititah, bertakbir tujuh kali (dengan mengangkat tangan hingga sejajar dengan pundak seperti takbiratul ihram).
Antara satu takbir dengan takbir lainnya terdapat jeda kira-kira bacaan satu ayat yang disunahkan untuk membaca, “Subhanallahi wal-hamdulillahi wa laa ilaha illallah wallahu akbar,”.
Yang artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar,”.
Artikel Terkait
Mulai Hari Ini Bank Indonesia Layani Penukaran Uang, Jelang Momentum Idulfitri 1444 H
Catat! Ini 10 Posko PMI Siaga Idulfitri di Kota Bandung