Kemudian meminta maaf dari kesalahan jenis 2,3, dan 4.
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ
(Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami).
Kemudian meminta maaf dari kesalahan dosa besar atau jenis dosa ke-5.
رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ
(Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya).
Kemudian meminta ampun dengan merayu 5 sifat pemaafnya Allah.
وَاعْفُ عَنَّاۗ (‘afuwwu sifat pengampun untuk dosa khoto’), وَاغْفِرْ لَنَاۗ (ighfir itu singkatan dari 3 ghaafir, ghaafar, ghafuur) dan وَارْحَمْنَاۗ (rahiim itu sifat pengampun untuk dosa israf).***
Penulis: Aghniya Qolbu Salaamah M
Artikel Terkait
Segala Kebaikan Datangnya dari Allah, Sedangkan Segala Keburukan Datang Karena Kesalahan Manusia
Keutamaan Surat al-Baqarah sebagai Puncak al-Quran