ngaderes.com - Kajian Ramadhan Singkat episode kali ini membahas tentang bagaimana cara menghindari ghibah, terutama selama bulan suci Ramadhan.
Ghibah adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada tindakan menggunjing atau membicarakan orang lain secara negatif di belakang mereka, tanpa alasan yang jelas atau tanpa adanya manfaat yang baik. Dalam Islam, ghibah dianggap sebagai dosa besar dan termasuk dalam kategori perbuatan maksiat yang harus dihindari oleh setiap muslim.
Menurut ajaran Islam, ghibah bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti membicarakan kekurangan atau kesalahan seseorang, mencela atau meremehkan seseorang, menggambarkan seseorang secara negatif, atau bahkan hanya memberi tahu orang lain tentang perilaku atau tindakan seseorang tanpa ada keperluan yang jelas.
Baca Juga: Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Sejarahnya Dulu Hingga Kini Punya Taman Asmaul Husna
Ghibah dilarang oleh Islam karena tindakan ini dapat merusak hubungan antar sesama muslim, memicu konflik, dan merusak reputasi seseorang. Dalam Islam, orang yang melakukan ghibah dianggap telah melakukan tindakan yang sama buruknya dengan mencuri atau memakan daging hewan yang mati secara alami (mayitah).
Surat Al-Quran yang membahas tentang ghibah adalah Surat Al-Hujurat ayat 12, yang artinya:
"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik terhadapnya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Untuk menghindari ghibah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Membiasakan diri untuk selalu berbicara yang baik dan bermanfaat, serta menghindari percakapan yang tidak perlu atau tidak bermanfaat.
2. Menghindari berkumpul dengan orang-orang yang suka menggunjing atau membicarakan orang lain secara negatif.
3. Berusaha untuk menahan diri dari merespons atau ikut-ikutan dalam pembicaraan yang bernada negatif atau tidak baik.
4. Menjaga emosi dan sikap positif, sehingga tidak mudah terpancing untuk ikut-ikutan membicarakan orang lain.
5. Mengingatkan diri sendiri untuk selalu menghargai orang lain, dan tidak mudah merendahkan atau mencela orang lain.
6. Berusaha untuk selalu memandang sisi positif dari orang lain, dan tidak mudah menghakimi atau menilai orang lain secara negatif.
Artikel Terkait
Kisah Salman Al Farisi dan Abu Darda yang Mengesankan
Kajian Ramadhan Singkat: 5 Cara Menjaga Hawa Nafsu