Fakta Tentang Setan yang Perlu Kamu Ketahui (Part 2)

ngaderes.com - Sebelumnya telah dibahas 4 fakta tentang setan yang perlu kamu ketahui. Baca di sini. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang setan lainnya, yang dapat membantu kita memahami dia dan dunianya dengan lebih baik.

Kelima: Setan memiliki sedikit kekuatan dan banyak kelemahan

Bagi manusia, Iblis tidak lemah dan juga tidak kuat. Kondisinya ditentukan oleh orang-orang itu sendiri. Mengenai orang beriman, Iblis itu lemah dan tidak bisa berbuat banyak. Semakin kuat iman dan taqwa seseorang, semakin lemah setan jadinya. Semua yang dilakukan orang percaya adalah penangkal tipu daya setan. Dia tidak berdaya dan putus asa. Dia adalah tujuan yang hilang.

Orang-orang percaya selanjutnya mengendalikan setan. Mereka tidak mengkhawatirkannya, tetapi tentang bagaimana menjauhkannya dengan meningkatkan pengabdian dan ibadah mereka. Dengan menjaga diri mereka sendiri, orang beriman tahu bahwa mereka menjaga setan dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.

Allah menegaskan: “Betapa lemahnya tipu muslihat setan” (al-Nisa’, 76).

Allah meyakinkan setan bahwa dia tidak akan memiliki otoritas apa pun atas hamba-hamba-Nya, “kecuali orang-orang yang tersesat yang mengikutimu” (al-Hijr, 42). setan mengakui hal itu dengan mengatakan: “Dengan kekuatan-Mu, aku pasti akan menyesatkan mereka semua, kecuali, di antara mereka, hamba-hamba-Mu yang terpilih (tulus dan murni)” (Sad, 82-83).

Sebagai ilustrasi, ada contoh Nabi Sulaiman (Sulaiman) yang dijadikan sasaran setan sebagai pelayan dan pekerja. Tetapi tidak ada pengaruhnya bahwa manusia pernah menjadi sasaran setan atau jin secara umum, bahkan sebagian.

Selain itu, Nabi Muhammad (SAW) diutus untuk manusia dan jin. Dia adalah utusan terakhir dan teladan bagi al-thaqalayn (manusia dan jin). Dia diutus sebagai rahmat bagi alam semesta (untuk semua makhluk) (al-Anbiya’, 107).

Suatu kali Nabi (SAW) berkata kepada Umar b. al-Khattab: “Demi Dia yang jiwaku berada di tangan-Nya, setiap kali setan melihatmu mengambil jalan, dia mengikuti jalan selain jalanmu” (Sahih al-Bukhari).

Memang, musuh terbesar setan adalah orang percaya. Sebaliknya, orang yang tidak percaya tidak memiliki kekebalan terhadap setan. Segala sesuatu dalam hidup mereka, materi atau lainnya, tidak hanya menarik tetapi juga memberdayakan mereka. Pada hakekatnya setan tidak memiliki kuasa atas siapa pun, juga tidak dapat memengaruhi keberadaan atau kehidupan siapa pun.

Dia hanya menunggu, memasang jebakan dan jerat. Dia membisikkan dan melontarkan saran jahat ke dalam hati – juga pikiran – orang. Dia dapat memengaruhi seseorang hanya sebanyak yang dia izinkan dan membuka pintu hidupnya untuk setan. Semakin banyak izin yang didapat setan, dan semakin lebar pintu dibuka, semakin dia berwenang untuk menghancurkan kehidupan seseorang. Kuncinya tidak ada di tangan Iblis tetapi di tangan manusia.

Apa pun yang terkait dengan bentuk dan tingkat ketidakpercayaan dan dosa apa pun, adalah ajakan kepada setan untuk bertindak.

Jika dia mendapat izin penuh untuk memasuki dan menaklukkan kehidupan seseorang, maka setan akan menjadi pemiliknya. Seseorang menjadi budak dan setan dewanya. Dia sendiri menjadi setan. Tidak ada lagi sekat antara keduanya. Sebagai "hadiah", setan masih dapat menampakkan diri kepada orang seperti itu dalam berbagai bentuk yang dapat dilihat: dalam mimpi dan dalam kehidupan nyata. Itu menjelaskan adanya halusinasi dan mimpi buruk tertentu. Ini juga menjelaskan akar penyebab penyakit mental dan spiritual tertentu yang membuat orang gila.

setan menampakkan diri kepada orang-orang musyrik Makkah ketika mereka bertekad melakukan dua perbuatan yang paling tidak terbayangkan: ketika mereka bersekongkol untuk membunuh Nabi Muhammad SAW tepat sebelum hijrahnya ke Madinah, dan selama perang Badr ketika mereka juga ingin membunuh para musyrik. Nabi dan karenanya selamanya memadamkan cahaya Islam.