ngaderes.com - Pulau Jawa erat kaitannya dengan kata Jawadwipa (bahasa Sanskerta), yang artinya "Pulau Padi". Hal itu menggambarkan Pulau Jawa sebagai pulau yang sangat subur dengan hasil alam yang melimpah.
Mengetahui kesuburan Pulau Jawa, seorang pejabat Inggris, Sir Thomas Stamford Bingley Raffles dalam bukunya yang berjudul The History of Java mengemukakan kekagumannya terhadap Pulau Jawa.
"Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan, bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas dan variasi tanaman yang dihasilkan Pulau Jawa," ucap Raffles yang merasa sangat takjub dan terkesan akan kesuburan alam Jawa yang tiada tandingannya di belahan bumi manapun.
Baca Juga: Pemkot Bandung Tertibkan PKL di Masjid Raya Al Jabbar
Tidak hanya itu, Raffles pun menggambarkan kondisi alam Pulau Jawa pada waktu itu melalui goresan penanya.
"Tidak ada pemandangan yang lebih indah untuk mata atau imajinasi seseorang dibandingkan melihat lautan padi menguning di lereng gunung dan buah-buahan di hutan yang siap dimakan," katanya.
Selain menulis tentang kekayaan alam Pulau Jawa, Raffles juga menggambarkan tentang pola hidup masyarakat Jawa melalui tulisannya.
Raffles menilai masyarakat Jawa sebagai penduduk yang dermawan dan ramah jika tidak diganggu dan ditindas.
"Orang Jawa memiliki sikap baik, lembut, kasih sayang dan penuh perhatian. Tidak hanya itu, orang Jawa juga dikenal sebagai orang yang patuh, jujur, beriman, memperlihatkan sikap yang bijaksana, jelas dalam berdagang dan berterus terang," ungkap Raffles.
Penuturan Raffles tersebut ditulis pada tahun 1811 saat ia datang pertama kali di Pulau Jawa dan ditugaskan oleh pemerintah Inggris untuk menjadi Lieutenant Governor of Java, hingga buku The History of Java terbit pada tahun 1817.***
Artikel Terkait
Bandung Kota Angklung, Ini Sejarah Singkat dan Jenisnya
Sejarah Panjang Monumen Pers Nasional, Yuk Simak!
Cara Asik Mengenal Tokoh Sejarah K.H. Samanhudi di Museum Samanhudi Solo
Mengenal Sejarah Tokoh Bangsa di Moseum HOS Tjokroaminoto Surabaya
Kampung Wisata Babakan Ciparay: Belajar Proses Pembuatan Hingga Sejarah Tahu