• Kamis, 28 September 2023

Kisah Halimah As Sadiyah yang Saksikan Banyak Keajaiban Usai Menyusui Rasulullah

- Senin, 18 April 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi Kisah Halimah As Sadiyah yang Saksikan Banyak Keajaiban Usai Menyusui Rasulullah (Canva)
Ilustrasi Kisah Halimah As Sadiyah yang Saksikan Banyak Keajaiban Usai Menyusui Rasulullah (Canva)

ngaderes.com - Sudah menjadi kebiasaan bagi orang Mekah untuk mengirim bayi mereka ke suku Badui di padang pasir setidaknya sampai mereka disapih. Ini tidak hanya akan menjaga bayi-bayi itu aman dari wabah penyakit yang kadang-kadang terjadi di kota-kota, tetapi juga memastikan mereka tumbuh sehat secara jasmani dan rohani. Mereka akan belajar bahasa Arab murni dan dibesarkan di antara para perantau sebelum kembali ke keluarga mereka.

Siapa Halimah As Sadiyah?

Halimah As Sadiyah berasal dari suku Badui Bani Sa'd dan dia bepergian dengan keluarganya ke Mekah pada tahun Nabi Muhammad SAW akan dikirim ke padang pasir untuk dibina. Itu adalah perjalanan yang sulit baginya. Itu adalah tahun kekeringan dan unta betinanya tidak punya susu dalam perjalanan panjang itu; apalagi, dia menggendong putranya yang baru lahir, yang menangis sepanjang malam karena As Sadiyah tidak bisa memberinya makan. Sementara itu, keledai yang dia tunggangi sangat lemah sehingga mereka sering membuat yang lain menunggu selama perjalanan ke Mekah.

Wajar saja, Halimah As Sadiyah berharap bisa mengasuh anak dari keluarga kaya. Ini akan sangat membantu keluarganya, karena dia akan menganggap anak angkat seperti dirinya sendiri, dan anak akan menganggap Halimah As Sadiyah seperti ibu mereka sendiri. Jadi saat sukunya melakukan perjalanan menuju Mekah, Halimah (ra) berharap bahwa Allah SWT akan memberinya seorang anak yang akan membawa berkah dan rezeki dalam hidupnya.

Bertemu Nabi Muhammad SAW

Suku Bani Sa'd memiliki reputasi tinggi dalam merawat dan membesarkan anak, sehingga ibunda Nabi yang mulia, Aminah, berharap salah satu wanita mereka akan mengasuhnya. Ketika mereka tiba di Mekah, dia menawarkan Nabi Muhammad SAW kepada wanita mereka, tetapi mereka semua menolak. Dia (Nabi Muhammad SAW) tidak memiliki ayah, jadi tidak masuk akal bagi mereka untuk mengasuhnya.

Di sisi lain, bahkan setelah semua wanita mengumpulkan anak asuh lainnya, Halimah As Sadiyah masih belum memiliki bayi. Dia dan suaminya lebih miskin dari teman mereka, jadi tidak ada yang menitipkan anak mereka kepada mereka. Pada akhirnya, seorang wanita miskin tidak memiliki anak untuk diambil kembali - dan seorang anak yatim piatu tidak memiliki seorang wanita untuk mengasuhnya.

Saat mereka akan meninggalkan Mekah, Halimah As Sadiyah berkata kepada suaminya, 'Aku akan pergi ke anak yatim itu dan membawanya (kembali)'. Suaminya setuju dengan keputusan ini, dengan mengatakan, 'Mungkin Allah akan memberkati kita karena dia'.

Keputusan Halimah untuk mengambil anak yatim - meskipun dirinya sangat membutuhkan - mengubah hidupnya selamanya.

Perjalanan pulang

SubhanAllah, Halimah As Sadiyah mulai merasakan berkah segera setelah keluarganya meninggalkan Mekah. Menurut Ibnu Ishaq:

Dia bisa menyusui Nabi Muhammad SAW dan putranya yang baru lahir segera setelah mereka meninggalkan Mekah, meskipun terlalu lemah untuk memberi makan putranya sendiri dalam perjalanan ke sana.

Unta betina tuanya juga diisi dengan susu (menghasilkan susu yang banyak), sehingga dia dan suaminya bisa memuaskan rasa lapar mereka.

Seluruh keluarga 'menghabiskan malam terbaik', tidur nyenyak.

Halaman:

Editor: Dita Fitri Alverina

Sumber: muslimhands.org.uk

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Awal Mula Adanya Acara Grebeg Suro Ponorogo

Senin, 10 Juli 2023 | 11:23 WIB
X