ngaderes.com - Kritikus sastra H.B Jassin menyebut Hamka sebagai pengarang Islam. Saat Jassin mengatakan itu, di Indonesia sendiri belum ada pengelompokan sastrawan Islam.
Keterangan tersebut sebagaimana dikutip dari Kata Pengantar buku karya Buya Hamka berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah, yang diterbitkan ulang oleh Balai Pustaka.
Dari penilaian Jassin di atas, bisa disimpulkan bahwa boleh jadi Hamka merupakan salah seorang pelopor sastrawan Indonesia modern yang menginisiasi gerakan ke arah sastrawan Islam.
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Kurma Bagi Ibu Hamil
Jejak Hamka di masa lalu tersebut, menginspirsi para penulis lain di Indonesia, hingga sampai saat ini terdapat komunitas kepenulisan bercorak Islam yang cukup besar.
Salah satu karya Hamka yang memperlihatkan corak islam yaitu novel berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah. Corak Islam dalam karya tersebut terlihat dari pemilihan latar cerita.
Kemudian, tokoh Hamka sendiri yang sudah dikenal orang sebagai Ulama besar Islam, semakin menguatkan corak Islam dalam karya yang ditulisnya.
Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah
Saat menulis novel Di Bawah Lindungan Ka'bah, Hamka mendapatkan inspirasi dari perjalanannya ke Mekah untuk menunaikan ibadah Haji. Perjalanan Haji yang dilakukan Hamka terjadi di tahun 1927.
Baca Juga: KTT Ke-42 ASEAN 2023 Indonesia: Komitmen ASEAN Bangun Ekosistem Mobil Listrik Langkah Tepat
Novel tersebut bergenre realis, dimana Hamka membangun cerita yang realistis atau sesuai keadaan nyata pada saat itu. Caranya, dengan membahas fakta-fakta sosial dan kutipan berita.
Mengenai novel Di Bawah Lindungan Ka'bah ini, Jassin menilai bahwa dalam karya tersebut Hamka berusaha menunjukkan transformasi Islam dan moderisme yang berhadapan dengan adat dan tradisionalisme dalam balutan kisah cinta.
Ia melanjutkan, salah satu yang membuat novel tersebut menarik antara lain karena Hamka menempatkan Islam sebagai agama (ad-din) yang membawa cahaya perubahan. Perubahan yang ditawarkan oleh Hamka berbasis pada imtaq (iman dan taqwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).***
Artikel Terkait
Meningkat, 14 Ribu Wisatawan Kunjungi Museum Buya Hamka selama Tahun 2022