• Sabtu, 30 September 2023

Sejarah Taman Nasional Komodo dan Pengelolaannya Hingga Saat Ini, Yuk Lindungi Bersama!

- Sabtu, 13 Mei 2023 | 12:00 WIB
Taman Nasional Komodo. (Foto: Canva Premium)
Taman Nasional Komodo. (Foto: Canva Premium)

ngaderes.com - Taman Nasional Komodo terletak di tengah kepulauan Indonesia, antara pulau Sumbawa dan Flores.

Didirikan pada tahun 1980, awalnya tujuan utama Taman Nasional ini adalah untuk melestarikan satwa unik Komodo (Varanus komodoensis) dan habitatnya.

Namun, selama bertahun-tahun, tujuan Taman Nasional telah diperluas untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik darat maupun laut.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini 5 Ciri-Ciri Asam Lambung Naik ke Paru-Paru

Pada tahun 1986, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Manusia dan Biosfer oleh UNESCO, keduanya merupakan indikasi pentingnya Taman Nasional secara biologis.

Taman Nasional Komodo mencakup tiga pulau besar: Komodo, Rinca dan Padar, serta sejumlah pulau kecil yang menciptakan luas permukaan total (laut dan darat) 1817 km (perpanjangan yang diusulkan akan menjadikan total luas permukaan hingga 2.321 km²).

Selain menjadi rumah bagi komodo, Taman Nasional ini menyediakan perlindungan bagi banyak spesies terestrial terkenal lainnya seperti unggas gosong berkaki oranye, tikus endemik, dan rusa Timor.

Selain itu, Taman termasuk salah satu lingkungan laut terkaya termasuk terumbu karang, hutan bakau, padang lamun, gunung laut, dan teluk semi tertutup.

Habitat ini menampung lebih dari 1.000 spesies ikan, sekitar 260 spesies karang pembentuk terumbu, dan 70 spesies bunga karang. Dugong, hiu, pari manta, setidaknya 14 spesies paus, lumba-lumba, dan penyu juga menjadikan Taman Nasional Komodo sebagai rumahnya.

Ancaman terhadap keanekaragaman hayati terestrial, termasuk meningkatnya tekanan pada tutupan hutan dan sumber daya air karena populasi manusia lokal, telah meningkat sebesar 800% selama 60 tahun terakhir.

Selain itu, populasi rusa timor, sumber mangsa yang disukai komodo yang terancam punah, masih diburu.

Praktek penangkapan ikan yang merusak seperti penangkapan ikan dengan dinamit, sianida, dan kompresor sangat mengancam sumber daya laut Taman Nasional dengan merusak habitat (terumbu karang) dan sumber daya itu sendiri (ikan dan stok invertebrata).

Situasi saat ini di Taman Nasional dicirikan oleh berkurangnya praktik penangkapan ikan yang merusak, terutama oleh nelayan imigran, dan tekanan tinggi pada stok demersal seperti lobster, kerang, kerapu, dan napoleon wrasse.

Baca Juga: Pers Indonesia dalam Pemberitaan Kekerasan Seksusal, Terus Beradaptasi dengan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Halaman:

Editor: Intan Resika Rohmah

Sumber: Komodonationalpark.org

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kisah Islamic Center of Long Island Westbury

Kamis, 28 September 2023 | 15:30 WIB
X