Sejarah Masjid Agung Kebumen: Sang Pendiri Pernah Ditahan Penjajah

- Minggu, 26 Maret 2023 | 08:06 WIB
Masjid Agung Kebumen. (Foto: Dok. Kemenag Kebumen)
Masjid Agung Kebumen. (Foto: Dok. Kemenag Kebumen)

ngaderes.com - Masjid Agung Kebumen diklaim sebagai Masjid tertua dan terbesar di Kebumen yang terletak di sebelah barat alun-alun Kebumen.

Masjid Agung Kebumen berdiri di atas tanah wakaf seluas 4.397 meter persegi, dengan wakifnya adalah Simbah K H Imanadi, Penghulu Landrat 1 (pertama) Kebumen, sekaligus menjadi Imam Masjid tersebut.

Masjid Agung Kebumen dibangun pada tahun 1838 M, selang 4 tahun kemudian dibangun serambi masjid yakni pada tahun 1258 H / 1842 M.

 Baca Juga: Kajian Ramadhan Singkat: Senyum Itu Ibadah

Meskipun telah mengalami rehabilitasi dan penambahan fasilitas serta sarana fisik lain, namun bangunan utama / pokok Masjid baru mengalami pembangunan secara total pada tahun 2003 / 2004, dibangun berlantai 2 namun arsitekturnya tidak berubah, khas budaya Jawa-bentuk Joglo

Masjid Agung Kebumen didirikan oleh KH Imanadi, putra Kiai Nurmadin bin Pangeran Abdurahman (Kiai Marbut Roworejo). Menurut kisah KH Imanadi (1775-1850 M) adalah ahli fikih dan hukum ketatanegaraan yang ikut gigih membantu Pangeran Diponegoro dalam perang melawan Belanda, dan karena itulah ia kemudian ditahan oleh pemerintah kolonial.

Ketika Aroeng Bingang IV menjadi Adipati di Kebumen, KH Imanadi dikeluarkan dari penjara dan diangkat menjadi Penghulu Landrat pertama di Kebumen, serta diberi hadiah tanah luas di barat Alun-alun Kebumen yang kini menjadi Dusun Kauman.

Pada 1832 sebagian tanah itu diwakafkannya untuk pembangunan masjid, yang sekarang menjadi Masjid Agung Kebumen. Empat tahun kemudian serambi masjid dibuat. Makam KH Imanadi ada di Dusun Pesucen, Desa Wonosari, Kecamatan Kebumen.

Bangunan Masjid Agung Kebumen memiliki dua lantai. Lantai bawah adalah ruangan utama yang dipenuhi dengan karpet hijau polos dan tiang kayu. Di ruangan utama tersebut dibagi dua yakni untuk jamaah laki-laki dan perempuan.

Kemudian masih di lantai bawah di bagian luar ada tempat ibadah bagian luar dan dua serambi kanan dan kiri. Di lantai atas adalah tempat ibadah laki-laki yang dibuat bolong di tengahnya seperti kebanyakan masjid pada umumnya.

 Baca Juga: Info Takjil: Masjid Istiqlal Sediakan Takjil Buka Puasa Bersama untuk Masyarakat Selama Ramadhan 1444 H

Seiring dengan bertambah banyaknya jamaah yang melaksanakan sholat di Masjid Agung Kebumen terutama ketika sholat jumat, saat ini Masjid Agung Kebumen telah di renovasi bersama dengan sarana pendukung lainnya.

Biaya renovasi tersebut mencapai 5,43 milyar. Ketua Takmir Masjid Agung Kebumen kala itu, KH Asyhari Ahmad menjelaskan, biaya pembangunan ditopang oleh APBD Kebumen sebesar Rp 4 miliar.

Sedangkan kekurangannya Rp 1,4 miliar dihimpun dari infaq dan jariyah umat. Panitia tidak mengedarkan proposal tetapi mengedarkan amplop kepada jamaah salat Jumat.***

Halaman:

Editor: Intan Resika Rohmah

Sumber: Kemenag Kebumen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menelusuri Jejak Prasejarah di De Tjolomadoe

Rabu, 5 Oktober 2022 | 12:00 WIB

Transformasi Batavia Menjadi DKI Jakarta

Senin, 12 September 2022 | 12:00 WIB

Ini Ternyata Asal Usul Nama Gedung Sate

Kamis, 8 September 2022 | 12:00 WIB
X