ngaderes.com - Puasa Ramadan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2 Hijriyyah. Di momen puasa Ramadan pertama pula terjadi peristiwa besar bagi umat Islam, yaitu perang Badar, tepatnya pada tanggal 17 Ramadan.
Peristiwa perang Badar diabadikan oleh Allah swt dalam kitab al Quran melalui surat al Anfal. Berbeda dengan buku sejarah yang menceritakan peristiwa tersebut secara berurutan dari awal kisah hingga akhir, surat al Anfal mengawali kisah perang Badar justru dari akhir peristiwa.
Al Anfal merupakan surat yang terletak di urutan ke 8 dalam Kitab al Quran. Al Anfal memiliki arti harta rampasan perang.
Baca Juga: 10 Kata-Kata Bijak dari Imam Syafii yang Menyejukkan Hati
Kisah Akhir Perang Badar dalam Surat al Anfal
Dalam kitab al Quran melalui surat al Anfal diceritakan, di akhir Perang Badar umat Islam mendapatkan kemenangan atas izin Allah swt. Kemudian umat Islam mendapatkan harta rampasan perang yang cukup banyak karena ditinggal lari oleh musuh Islam.
Setelah itu, para sahabat Rosulullah Muhammad yang terlibat dalam perang Badar, berlomba-lomba menanyakan kepada Rosulullah jatah harta rampasan perang untuk diri mereka masing-masing. Bahkan, umat Islam saat itu terpecah menjadi 3 golongan.
Golongan pertama adalah pasukan yang menyerang musuh paling depan atau pasukan terdepan. Golongan pertama merasa berjasa dalam kemenangan perang Badar karena terdepan dalam menyerang musuh.
Golongan kedua adalah pasukan yang mengejar musuh saat lari dan kalah dalam perang. Golongan kedua ini juga merasa berjasa dalam kemenangan perang Badar, sebab mereka mengejar musuh dan memastikan bahwa musuh tak akan kembali menyerang pasukan muslimin.
Golongan ketiga adalah pasukan yang melindungi Rosulullah Muhammad di tenda panglima, yang disediakan tentara muslimin di perang Badar untuk melindungi Rosulullah. Mereka pun merasa berjasa karena telah melindungi panglima perang yang juga seorang Nabi dan utusan Allah, yakni Muhammad saw.
Allah yang Maha Melihat, Maha Memerhatikan dan Maha Menyaksikan kondisi itu pun mengabadikan peristiwa tersebut di dalam Kitab al Quran surat al Anfal ayat 1.
"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah olehmu Muhammad kepada mereka, bahwa harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul, maka pembagiannya pun ditentukan oleh Allah dan Rasul," jelas Allah swt. sebagaimana dikutip dari Kitab al Quran surat al Anfal ayat 1.
Dari penjelasan Allah tersebut, Allah ingin menegaskan bahwa pembagian harta rampasan perang bagi pasukan muslimin, bukan dilihat dari seberapa besar jasa mereka dalam kemenangan perang Badar.
Allah ingin menyadarkan umat Islam agar tidak merasa berjasa dalam kemenangan yang sudah diraih. Sebab kemenangan itu terjadi atas Kuasa Allah, atas Kehendak Allah, atas izin Allah dan atas pertolongan Allah. Bukan atas jasa umat Islam.
Artikel Terkait
Zaid bin Khattab: Si Burung Elang di Medan Perang Yamamah
Zaid bin Khattab: Si Burung Elang di Medan Perang Yamamah (Part 2)
3 Peristiwa Penting di Bulan Rajab, dari Isra Miraj sampai Perang Terakhir Nabi Muhammad SAW
Kisah Perang di Masa Nabi Daud, Kebenaran Melawan Kejahatan
Kisah Heroik Nusaibah binti Kaab di Perang Uhud