ngaderes.com - Masyarakat Surakarta (Solo) dan Yogyakarta menanti peringatan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal yang pada tahun ini bertepatan dengan 28 September 2023.
Pada peringatan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal, biasanya masyarakat Surakarta (Solo) dan Yogyakarta menggelar tradisi Sekaten.
Bagi masyarakat Surakarta (Solo) dan Yogyakarta, momen Sekaten adalah harapan yang dinantikan tiap tahun. Kehadirannya membangkitkan semangat lokal yang merentangkan jati diri budaya setempat.
Baca Juga: Surakarta dan Solo, Dua Sebutan untuk Satu Wilayah dan Ini Bedanya dengan Daerah Solo Baru
Tak hanya dinanti oleh masyarakat Surakarta dan Yogyakarta, masyarakat di luar Surakarta dan Yogyakarta pun kerap datang dari berbagai penjuru untuk menyaksikan magisnya perayaan Sekaten.
Makna mendalam dari kata Sekaten
Menurut KRT Haji Handipaningrat dalam buku Perayaan Sekaten, istilah Sekaten berakar dari kata dalam bahasa Arab, yaitu “Syahadatain,” yang mencerminkan arti kesaksian iman (syahadat).
Bagi umat Islam, syahadat adalah dasar keyakinan akan keesaan Tuhan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Melalui perjalanannya, kata tersebut meluas menjadi “Suhatain,” merujuk pada penghindaran dari perbuatan buruk dan menyimpang.
Pengertian ini terus berkembang hingga menjadi “Sakhatain,” yang menghapuskan konotasi buruk pada binatang dan setan.
Tidak hanya itu, terdapat pula “Sakhotain,” yang mengajarkan pemeliharaan akhlak mulia dan budi luhur.
Baca Juga: Taman Cerdas Soekarno Hatta di Kelurahan Jebres Surakarta, Cocok Jadi Destinasi Bermain bersama Anak
Proses perkembangan ini melahirkan “Sekati,” menekankan bahwa manusia harus mampu memilah baik dan buruk.
Akhirnya, “Sekat” merefleksikan pembatasan diri dari perbuatan jahat, menandai batasan antara kebajikan dan kejahatan.
Artikel Terkait
Maulid Nabi, Bukan Sekedar Peringatan
Peringatan Maulid Nabi, Telisik 3 Akhlak Mulia Muhammad SAW
Peringatan Maulid Nabi, Tingkatkan Semangat Ukhuwah Islamiyah