ngaderes.com - Jika berkunjung ke Semarang jangan lupa untuk mencicipi salah satu kuliner khas yang legendaris, yaitu wedang tahu.
wedang tahu adalah wedang yang terbuat dari jahe dan kembang tahu. Proses pembuatan kembang tahu ini terbilang sederhana. Kedelai yang masih segar direndam selama satu malam dan dibersihkan dari kulit luarnya (kulit ari).
Setelah itu dihaluskan menggunakan blender dan dimasak dalam api kecil hingga berbuih serta mendapatkan kekentalan yang diinginkan. Kemudian, bahan tadi disaring menggunakan kain yang agak kasar untuk memisahkan ampas kedelai dengan sarinya.
Baca Juga: MUI: Promosi LGBT di Semua Media Harusnya Dilarang
Tanpa menunggu sampai dingin, sari kedelai dicampurkan dengan bubuk agar-agar atau tepung tapioka dan diaduk secara merata untuk mendapatkan sari kedelai yang padat. Baru kemudian menunggu hingga sari kedelai dingin dan memadat.
Sejarah Kuliner Wedang Tahu Di Semarang
Kuliner wedang tahu diperkirakan sudah ada di Semarang sejak abad ke-19 yang dibawa oleh masyarakat asal Tionghoa. Rasa yang dominan hambar di tempat asalnya kemudian dikreasikan menyesuaikan lidah orang Semarang, sehingga cita rasanya menjadi lebih manis dengan campuran rempah-rempah yang menghangatkan.
Rasa kembang tahunya hambar dengan tekstur seperti agar-agar akan mudah hancur ketika masuk ke dalam mulut. Rasa hambar ini bercampur dengan rasa pedas manis dari campuran kuah jahe dan rempah-rempahnya. Cocok disantap saat musim penghujan tiba atau saat udara malam Semarang yang semakin dingin.
Wedang Tahu Pak Adi
Artikel Terkait
Tak Sengaja Bertemu Ita, Ganjar Diskusi Penanganan Banjir Semarang
Terima Dubes Ceko, Ganjar Ajak UKM Jateng
Terkait Wadas dan Pembangunan Bendungan Bener, Ganjar Tegaskan Jangan Ada Pejabat yang “Bermain”