Hiburan - Mendengar nama Situ Gintung pasti akan langsung teringat akan cerita mengerikan yang terjadi pada Maret 2009. Bencana itu sering disebut “Tsunami Kecil” oleh warga sekitar. Tanpa persiapan, sekitar pukul 02.00, tanggul penahan bendungan jebol.
Air bah sebanyak dua juta meter kubik menerjang pemukiman warga dan menewaskan kurang lebih 100 jiwa. Namun, setelah kejadian tersebut bendungan ini mengalami perbaikan yang kemudian dijadikan sebagai objek wisata.
Berlokasi di Jalan Kerta Mukti Pisangan Raya Nomor 121, Desa Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Situ Gintung merupakan salah satu peninggalan masa kolonial Belanda. Dibangun sekitar tahun 1932-1933, Situ Gintung awalnya hanya digunakan sebagai waduk irigasi untuk menampung debit air hujan. Kemudian pada tahun 2008, situ ini dijadikan sebagai objek wisata untuk warga Tangerang dan sekitarnya. Lalu pada tahun 2011, sesuai dengan PP No. 37 tentang Bendungan tahun 2010, Situ Gintung kemudian berubah nama menjadi Bendungan Gintung.
Fasilitas Situ Gintung
Memiliki lintasan yang cukup panjang sekitar 4,5 kilometer, Situ Gintung ramai dikunjungi masyarakat pada akhir pekan untuk sekedar berolahraga joging atau bersepeda. Jalanan yang bersih ditambah rindang pohon memberi kenyamanan di sepanjang jalan. Tak hanya itu, di ujung pintu bendungan terdapat banyak aneka makanan olahan dan camilan untuk sarapan pagi.
Tak jauh dengan lokasi danau, terdapat taman wisata yang menyediakan beragam fasilitas yang bisa anda nikmati seperti camping, outbond, kolam renang, taman asri, tempat penginapan, tempat kesenian, hingga lapangan tenis. Taman wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 18.00. Untuk masuk taman wisata ini pengunjung hanya dikenakan tiket sebesar Rp 10.000 per orang.
Cara Akses
Akses untuk sampai di lokasi danau ini terbilang mudah. Melihat adanya dukungan infrastruktur jalan yang baik dan pilihan transportasi yang beragam. Di antaranya jika menggunakan MRT, anda bisa turun di stasiun MRT Lebak Bulus. Dilanjutkan menggunakan angkutan umum menuju pasar Ciputat dan turun di depan gerbang menuju arah kampus 2 UIN Jakarta.
Berbeda jika anda menggunakan KRL, anda bisa turun di Stasiun Pondok Ranji kemudian diteruskan menggunakan angkutan umum dengan kode S.10. Lalu belok ke arah kampus 2 UIN Jakarta. Selanjutnya pintu masuk menuju bendungan tersebut tidak jauh dari kampus tersebut.
Penulis: Gina Nurulfadilah/Internship
Editor: Fahmi Idris/Internship