ngaderes.com - Segala sesuatu yang dimanfaatkan oleh manusia dinamakan rezeki. Ilmu, akhlak, rupa yang cantik dan tampan, atau pangkat, kesemuanya itu dikategorikan sebagai rezeki yang diberikan oleh Allah.
Dalam ketentuan dan hitungan matematis manusia, besaran output (pengeluaran) akan ditentukan oleh besaran input (pemasukan). Itulah konsep rezeki yang dipakai oleh kebanyakan orang.
Tetapi, tidak dalam konteks rezeki yang Allah berikan. Allah tidak memberikan batas.
Baca Juga: Cara Asik Mengenal Tokoh Sejarah K.H. Samanhudi di Museum Samanhudi Solo
Bahkan, tak jarang Allah memberikan rezeki di luar batas usaha yang telah ditempuh oleh seorang hamba.
Siapa sangka, apa yang diperoleh seorang manusia bahkan bisa lebih banyak dari yang dikira dan telah diusahakan. Dan gaji hanyalah bagian kecil dari rezeki.
Baca Juga: Ingat Beberapa Waktu Ini Agar Doa Cepat Terkabul, No 4 Paling Nikmat Ketika Sedang Memanjatkan Doa
Kemuliaan itu terletak pada sejauh manakah ia mampu memanfaatkan sebaik-baiknya dalam pendayagunaan rezeki itu. (Dikutip dari perkataan Syekh Sya’rawi)
Jika Allah menghendaki terhadap sesuatu, tidak ada satupun yang bisa menghalangi.
Dia lebih mengetahui waktu yang tepat, kapan rezeki itu tidak sekedar dimiliki tapi juga membawa manfaat.
Sudahkah rezeki yang kita miliki hari ini bermanfaat untuk kita, lingkungan sekitar, bahkan untuk masyarakat luas?
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Penulis: Dosen IAIN Ponorogo, Sofia Aini Abbas, M.Sos.
Artikel Terkait
Doa Pembuka Rezeki yang Sering Dibaca Oleh Ibunda Tasya Farasya-Tasyi Athasyia