ngaderes.com - Motivasi atau dorongan seseorang dalam bertindak seringkali mengalami kondisi naik dan turun. Maka dari itu, motivasi perlu terus dijaga dan dibina agar senantiasa mampu memberikan semangat dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hal.
Motivasi eksternal memang sangat membantu, namun motivasi ini tidak bisa diandalkan terus menerus karena sifatnya terbatas untuk kita terima.
Solusinya, motivasi internal-lah yang perlu untuk senantiasa ditumbuhkan terus menerus.
Baca Juga: Ikatan Arsitek Indonesia Suport Penuh Pembangunan Monumen Reog di Ponorogo
Seorang pakar Trainer NLP, Bussiness and life coach, Hingdranata Nikolay membagian 4 tips memotivasi diri melalui akun instagramnya.
Berikut 4 tips memotivasi diri sendiri yang bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari - hari:
Pertama, mengetahui apa yang harus dilakukan dalam keseharian, tidak hanya gambaran visual goals saja tapi juga mengetahui gambaran visual aktivitas sehari - hari yang akan dilakukan
Motivasi diri yang pertama diawali dengan perlunya kita mengetahui apa yang mau dilakukan. Seseorang yang mengetahui dengan jelas apa yang mau dilakukan di setiap kesehariannya, akan secara otomatis termotivasi untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh, jika melihat kondisi seseorang yang akan berlibur, seseorang akan bergegas bangun pagi dengan mudah tanpa alaram bahkan rela untuk kurang tidur. Hal ini dikarenakan, dalam kepala kita sudah ada gambaran jelas mengenai apa yang akan dilakukan saat berlibur, mulai dari mengecek tiket dan rencana mengunjungi beberapa tempat.
Kejelasan mengenai apa yang mau dilakukan ini akan memberikan motivasi yang tinggi untuk bergerak. Jika seseorang bangun pagi dengan rasa malas, maka ini menunjukan belum adanya gambaran jelas mengenai apa yang mau dilakukan di hari tersebut.
Baca Juga: Formula 20/20/20 : Rahasia Produktif Klub 5 Pagi
Seseorang mengetahui tidak hanya goal setting saja tetapi juga mengetahui dengan gambaran jelas di kepala mengenai apa yang mau dilakukan setiap keeharian. Saat fokus pada hanya pada goals setting maka seringkali biasanya lupa dengan aktivitas harian yang akan dikerjakan.
Kejelasan visual mengenai apa yang akan dikerjakan biasanya ada pada kondisi seseorang yang baru bekerja. Semangat akan sangat terlihat di bulan - bulan awal.
Namun, biasanya gambaran visual mengenai kejelasan apa yang mau dilakukan akan memudar jika sudah menjadi rutinitas. Ini yang terjadi pada para pekerja setelah melewati kurun waktu tertentu dalam bekerja.
Lantas jika seperti ini, maka diperlukan kiat berikutnya. Dua penggerak utama untuk motivasi diri yakni didasari pada keinginan memperolah atau mencapai dan mengindari sesuatu.
Baca Juga: 7 Cara untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Kamu
Motivasi untuk ingin mencapai sesuatu akan menghasilkan reward system atau pleasure yakni kesenangan yang menimbulkan hormon dophamin.
Faktor yang meningkatkan kadar pleasure kita berasal dari variasi. Sayangnya variasi ini sangat bersifat eksternal. Namun variasi terbaik adalah variasi yang berasal dari dalam diri.
Variasi terbaik dalam diri sendiri bisa dimunculkan dengan mencari ilmu baru atau mengambil tantangan baru agar diri semakin termotivasi.
Kedua, mendata kembali kemauan yang sudah didapatkan dan bangkitkan ketakutan akan kehilangan kemajuan tersebut
Manusia bisa termotivasi oleh rasa takut kehilangan sesuatu. Tidak heran apabila ada orang yang tetap bangun pagi dan bekerja karena masih ada cicilan sekolah atau jika tidak bekerja maka akan memperoleh kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan. Motivasi bisa muncul dan berasal dari ketakutan akan sesuatu.
Saat mendata kemajuan, jika kita kembali mengingat proses yang sudah dijalani hingga di titik saat ini, sangat disayangkan apabila tidak dilanjutkan.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Anak
Seringkali manusia fokus terhadap goalnya namun lupa dengan progress disetiap perjalanan. Disinilah tantangan lebih besar akan memaksa otak bekerja semakin keras dan memerlukan hal baru untuk melewatinya.
Tantangan adalah sumber motivasi terbesar namun ini menutut kerja keras otak dan tenaga kita. Maka tak heran, jika seringkali tantangan dihindari oleh sebagian besar orang.
Ketiga, memberikan hadiah kecil atas pencapaian jangka pendek yang dilakukan
Agar motivasi diri tetap terjaga, upaya berikutnya yakni dengan memberikan hadiah atas setiap pencapaian kecil selama tangga demi tangga mencapai tujuan dilewati.
Fenomena yang seringkali terjadi hadiah besar diberikan saat kita belum benar - benar mencapai tujuan akhir yang besar. Ini akan menimbulkan bias seolah tujuan sudah tercapai dan menimbulkan demotivasi.
Maka kemampuan mendelay reward yang besar perlu dilakukan agar kita tidak kehilangan motivasi ditengah jalan.
Hadiah besar akan didapatkan saat kita benar- benar sudah mencapai target yang ditetapkan, selama proses ini hadiah kecil bisa diberikan untuk tetap menjaga semangat.
Keempat, penuhi mata dan telinga serta panca indera kita dengan aktivitas orang - orang yang semangat.
Motivasi yang terbesar adalah motivasi untuk bertindak. Demotivasi kerap muncul saat lingkungan menunjukan hal demikian.
Fenomena flexing yang muncul dikehidupan kita bisa memuncukan pengaruh mtoivasi dan demotivasi. Saat melihat orang lain memamerkan kesuksesannya maka kita bisa jadi akan termotivasi.
Namun bisa jadi sebaliknya, jika kita lupa untuk mengingat jika kesuksesan adalah sebuah perjalanan yang tidak dengan instant bisa didapatkan. Maka penting untuk menunda hadiah sementara selama proses, sebelum tujuan utama benar- benar sudah tercapai.
Baca Juga: Kenapa Seseorang Mengalami Perubahan pada Kesehatan Mental? Ini Penyebabnya
Dalam mencapai sebuah kesuksesan diperlukan kesabaran dan ketekunan dalam proses meraihnya. Contohnya, apabila kita menanam sebuah pohon, maka mungkin baru akan tumbuh daun, buah akan muncul setelah satu atau dua tahun. Begitu pun kesuksesan, semua akan terlihat jelas, apabila semua proses menuju kesana sudah terlalui.
Satu manusia dengan manusia lain bisa saling memberikan pengaruh. Jika manusia disekitar kita tidak menciptakan semangat, maka diri kita terpengaruh untuk melakukan hal yang sama.
Maka demikian, Hingdranata Nikolay menganjurkan untuk sering - seringlah sibuk melihat orang lain sibuk.
Namun demikian istirahat juga penting untuk dilakukan agar badan ter-recovery dengan baik sehingga tindakan dan upaya bisa maksimal dalam meraih kesuksesan.
***
Artikel Terkait
25 Kata-Kata Motivasi Hidup dari Imam Syafii
8 Tanda Kamu Alami Kelelahan Secara Mental dan Emosional
Anak Susah Sholat? Seperti Ini Pendidikan Sholat untuk Anak Ala Rasulullah Muhammad SAW
Begini Alasan Kenapa Motivasi Eksternal Tidak Cukup Menjaga Semangat Seseorang Dalam Mencapai Kesuksesan