ngaderes.com – Antitesis kecerdasan yakni kebodohan. Varian kebodohan nomor ke tujuh yang akan dibahas kali ini berkaitan dengan arogansi pada entitas sosial yang rapuh.
Antitesis ini menekankan pada arogansi atau keangkuhan pada entitas sosial tertentu.
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Alfath:26]
Baca Juga: Bagian 1: Antitesis Kecerdasan, Cerdas dan Bodoh Versi Allah SWT Versus Versi Manusia
Kumpulan pribadi yang membentuk menjadi sebuah bangsa, biasanya memiliki karakter atau semangat melindungi bangsanya sendiri.
Pada level tertentu, spirit kebangsaan dimulai dai mencintai bangsa sendiri hingga membanggakan bangsa atau entitas masing – masing.
Dalam kehidupan sosial, spirit demikian biasanya terasa nyata saat ada pertandingan olahraga antar negara.
Spirit kebanggaan atas entitas sosial ini bisa jadi berupa semangat kesukuan, kelompok hingga timbul rasa nasionalisme.
Adanya spirit tersebut mendorong fasisme, imperialisme yang dengan arogan menjajah bangsa lain yang dianggap lebih rendah.
Artikel Terkait
Bagian 1: Antitesis Kecerdasan, Cerdas dan Bodoh Versi Allah SWT Versus Versi Manusia
Kapan Bayi Boleh Tidur dengan Bantal dan Selimut?
Kisah Hakim bin Hazam, Sahabat Nabi Satu-Satunya yang Lahir di Kakbah
Presiden Jokowi Umumkan Kebijakan Mudik Idul Fitri 2022, Berikut Kebijakannya!