ngaderes.com - Antitesis Kecerdasan atau lawan dari kecerdasan adalah Kebodohan. Varian kebodohan pertama menurut Tuhan yang menciptakan diri manusia, Allah SWT yaitu beratnya seseorang untuk move on atau meninggalkan kesyirikan.
Situasi atau perilaku tentang kesyirikan yang pernah dilakukan manusia diceritakan oleh Allah SWT dalam Kitab Alquran surat Al-Baqarah ayat 67.
Kesyirikan ini dilakukan oleh manusia dari kaum Bani Israil yang merupakan kaum Nabi Musa Alaihi Salam.
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۖ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Sungguh Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” Mereka (kaum Nabi Musa) bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.”
Baca Juga: Bareskrim Polri Naikan Kasus Doni Salmanan ke Penyidikan
Dialog yang terjadi antara Nabi Musa dengan kaumnya Bani Israil di atas, terekam oleh Allah SWT dan didokumentasikan di dalam Alquran.
Sebelum dialog tersebut terjadi, dikisahkan bahwa Bani Israil pernah melakukan kesalahan saat ditinggal oleh Pemimpinnya, Nabi Musa.
Kesalahan yang dilakukan oleh Bani Israil saat itu ialah menyembah patung sapi yang didesain dan dibuat oleh Samiri.
Menurut Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT, kesalahan yang dilakukan oleh Bani Israil tersebut sangatlah fatal. Sebab, menyembah patung sapi termasuk dalam ranah “syirik” alias selingkuh dalam pengabdian atau bakti.
Artikel Terkait
Bagian 1: Antitesis Kecerdasan, Cerdas dan Bodoh Versi Allah SWT Versus Versi Manusia