Edukasi- Tak hanya meningkatkan pengetahuan, rutin membaca juga bisa bermanfaat bagi kesehatan otak. Salah satunya bisa mencegah penyakit Alzheimer. Alzheimer merupakan gangguan otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan beraktivitas harian, seperti berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang lanjut usia 65 tahun ke atas.
Faktor penyebab gangguan otak ini memang belum pasti. Namun Alzheimer bisa saja terjadi karena adanya pengendapan protein pada otak, sehingga menghambat asupan nutrisi ke sel-sel otak.
Gejala umum dari penyakit ini adalah penderita sering mengalami hilang ingatan, kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, kebingungan, sulit berbicara bahkan bingung menentukan kata dan angka, serta sering berubah perilaku dan kepribadian.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry, dilansir dari Time.com, menemukan bahwa aktivitas intelektual seperti membaca buku, surat kabar, atau majalah dapat menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer. Penelitian ini mengamati lebih dari 15.500 orang lansia berumur 65 tahun ke atas di Hong kong selama lima tahun. Dalam temuannya, orang-orang yang sering melakukan aktivitas intelektual sehari-hari memiliki risiko lebih rendah terkena gangguan Alzheimer dibanding orang-orang yang jarang bahkan tidak sama sekali.
Selain itu, dikutip dari Alzheimersresearchuk.org, sebuah studi di Amerika serikat juga menunjukkan bahwa kegiatan seperti membaca, menulis dan bermain game dapat menunda timbulnya penyakit Alzheimer. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penyakit Alzheimer menyerang lansia yang gemar membaca pada usia 94 tahun. Sebaliknya orang yang tidak memiliki kebiasaan membaca terkena penyakit ini lebih awal, yaitu pada usia 89 tahun. Jadi aktivitas rutin intelektual seperti membaca ini bisa menunda penyakit Alzheimer sampai 5 tahun.