ngaderes.com - "Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan (maksiat), maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan," sabda Rasulullah Muhammad Saw.
Seperti itu Rasulullah Muhammad Saw. menggambarkan dampak buruk dari perbuatan maksiat pada diri seseorang.
Rasulullah Muhammad juga menjelaskan apabila seseorang kembali berbuat maksiat, maka ditambahkan titik hitam di hatinya, hingga menutupi hatinya.
Baca Juga: Hati-hati! Ada 7 Anggota Badan yang Berpotensi Melakukan Perbuatan Maksiat, Salah Satunya Perut
"Itulah 'Ar-Raan' yang Allah sebutkan dalam firman-Nya dalam Kitab suci al Quran surat Al Muthaffifin ayat 14," lanjut Rasulullah Muhammad.
Berikut isi dari surat Al Muthaffifin ayat 14:
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
kallā bal rāna ‘alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn
Artinya: Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
Sebaliknya, Ibnu Taimiyah menyebutkan perkataan Hudzaifah dalam fatwanya, bahwa iman membuat hati nampak putih bersih.
Baca Juga: Mengapa Ikhlas Adalah Kunci Hati yang Tenang
Jika seorang hamba bertambah imannya, hatinya akan semakin putih.
Ibnul Qayyim lantas menjelaskan bahwa jika hati sudah semakin gelap, maka akan sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran.
Oleh karena itu, perbanyaklah taubat dan istighfar, itulah yang akan menghilangkan gelapnya hati dan membuat hati semakin bercahaya, sehingga mudah menerima petunjuk atau kebenaran.***
Artikel Terkait
10 Kata-Kata Bijak dari Imam Syafii yang Menyejukkan Hati
Habib Mundzir bin Fuad al Musawwa, Kemuliaan Akhlaknya Melembutkan Hati Preman
Tips agar Hati Bisa Mengutamakan Kurban dari Pada Kebutuhan Lain
Jaga Hati Jaga Lidah, Menjauhi Ucapan yang Menyakitkan