ngaderes.com - UM PTKIN akan digelar beberapa hari lagi, tepatnya di tanggal 29 Mei 2023 serentak di Titik Lokasi Ujian yang dipilih masing-masing peserta. Sejumlah persiapan termasuk mengenai apa saja materi soal UM PTKIN yang akan diujikan, berikut informasi yang diperoleh dari laman resmi panitia penyelenggaran UM PTKIN.
Apa saja materi soal UM PTKIN?. Ada empat materi soal yang akan diberikan kepada calon peserta UM PTKIN 2023.
Pertama, calon peserta UM PTKIN akan mengerjakan materi soal berkaitan dengan Tes Penalaran Akademik (TPA). Ini dilakukan untuk mengukur potensi kemampuan calon mahasiswa di jenjang strata satu.
Adapun soal Tes Potensi Akademik (TPA) ini terdiri dari:
a.Penalaran Verbal yakni tes yang menguji kemampuan berbahasa secara tertulis, berdasarkan struktur dan aturan bahasa baik dalam kalimat maupun narasi. Ini dikaitkan dengan aspek-aspek dalam kehidupan sehari - hari meliputi wawasan keindonesiaan, sains, teknologi, pendidikan kesehatan, ekonomi dan bisnis, seni budaya dan olahraga.
b.Penalaran Gambar yakni tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan calon mahasiswa dalam memvisualisasikan dan memahami objek atau simbol secara abstrak. Tes ini akan menunjukan tingkat kreativitas peserta UM PTKIN. Konteks dalam penalaran gamabar ini sifatnya umum.
c.Penalaran Kuantitatif dilakukan untuk mengukur kemampuan konsep hitungan, logika angka, simbol numerical dalam sistematis dan memecahkan masalah.
Baca Juga: Jadwal UM PTKIN 2023 Yang Perlu Diketahui Oleh Calon Peserta Ujian, Catat Tanggalnya
Kedua, penalaran matematika adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memahami dan menganalisis isi bacaan dengan penalaran untuk memecahkan masalah melalui konsep pendekatan matematis.
Dalam hal ini narasi soal di bahasan dengan grafik, tabel. bagan atau alat deskripsi matematika lainnya. Tes ini dibutuhkan oleh calon mahasiswa agar bisa menghadapi tuntutan perkembangan zaman masa kini.
Ketiga, literasi membaca digunakan untuk mengetes pemahaman, penggunaan, evaluasi, refleksi ragam jenis teks dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam kontenks humaniora dan konteks sains. Ada pula jenis teks Bahasa Arab didalamnya.
Keempat, literasi ajaran Islam digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memahami, menerapkan dan menganalisis materi ajaran Islam meliputi Al Quran, Hadis, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam yang berkaitan dengan kondisi personal, masyarakat, global dan moderasi untuk mewujudkan masyarakat madani.
Penguasaan literasi agama Islam ini sangat penting karena bisa menjadi pondasi iman penguat iman serta acuan dalam mengaplikasikan ajaran Islam dalam diri baik individu, masyarakat maupun bangsa. ***
Artikel Terkait
5 Tips Mengatasi Suhu Panas agar Tetap Terhidrasi
Banyak Menghabiskan Waktu dengan Scroll TikTok, TikTok Batasi Screen Time bagi Pengguna Remaja
Pemdaprov Jawa Barat Luncurkan Sayembara Desa Digital 2023