ngaderes.com - Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan dana yang besar untuk pertumbuhan dan pelaksanaan pembangunan nasional.
Dana yang besar tersebut dibutuhkan dalam mengejar pembangunan sehingga dapat bersanding bersama negara - negara maju baik di kawasan regional Asia maupun kawasan global.
Upaya memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah menggali sumber pembiayaan dalam negeri. Selain itu upaya mengundang sumber pembiayaan luar negeri juga dilakukan salah satunya melalui Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment).
Baca Juga: Pasukan Israel Membunuh 10 Warga Palestina dalam Serangan Nablus
Sumber pembiayaan tersebut dinilai lebih berpotensi dan mempunyai berbagai keunggulan, seperti implementasi transfer teknologi serta pengembangan sumber daya manusia (SDM). Akan tetapi besarnya potensi juga diikuti dengan resiko yang berdampak langsung kepada negara.
Penanaman Modal Asing melalui arus modal internasional pada umumnya merupakan upaya perluasan perusahaan suatu negara kepada negara lain. Oleh sebab itu, selain terjadi pemindahan sumber daya, terdapat pemberlakukan kontrol pada perusahaan luar negeri.
Kegiatan investasi tersebut dapat berupa penyertaan modal secara langsung, penerapan teknologi, keterampilan manajerial atau penyebaran pengetahuan pada perusahaan lokal.
Perusahaan yang ingin melakukan Penanaman Modal Asing dipengaruhi oleh tiga kondisi meliputi: Perusahaan memiliki keunggulan kepemilikan dibandingkan perusahaan lain, keputusan kegiatan investasi yang lebih menguntungkan dibanding menjual atau menyewakan serta keuntungan dengan kombinasi yang dapat dialokasikan di luar negeri.
Terdapat empat sektor yang menjadi andalan atau prioritas dalam membangun iklim investasi yang dirumuskan Komite Ekonomi Industri Nasional antara lain: pertanian, kemaritiman, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Fokus pengembangan Investasi pada empat sektor yang pada umumnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia sehingga dihasilkan nilai tambah. Selain itu diperlukan investasi pengembangan industri seperti industri petrokimia, logam dasar serta teknologi informasi yang merupakan tiga besar impor dalam neraca perdagangan selain pangan dan migas.
Pemanfaatan keuntungan dalam kegiatan Invesitasi langsung di Indonesia, harapannya dapat dirasakan oleh penduduk Indonesia dari berbagai kalangan. Fenomena bonus demografi di Indonesia serta lokasi strategis pada rute pelayaran internasional dapat menjadi pasar potensial bagi Investasi Asing.
Selain itu, infrastruktur yang mendukung, resiko politik yang rendah, tenaga kerja dengan kemampuan kompeten dan kompetitif, sistem keuangan yang baik, kebijakan ekspor-impor yang mudah menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik dari sudut pandang investor.
Pemerintah juga perlu memperhatikan beberapa hal seperti daya tarik yang mengikat Investasi Asing untuk masuk ke Indonesia. Pembuatan dan pemantauan regulasi yang ketat sekiranya juga perlu dilakukan untuk memastikan investasi yang menghasilkan win - win solution serta perhitungan keuntungan yang didapatkan bagi Negara.***
Artikel Terkait
Halal, 5 Jenis Investasi Syariah Untuk Pemula
Bagaimana Islam Memandang Investasi
5 Aplikasi yang Memudahkan Kamu Melakukan Investasi
Ciri - ciri Investasi Bodong, Cek Di Awal Sebelum Memutuskan Berinvestasi
Cara Cek Legalitas Investasi, Simak Ulasannya Berikut Ini