ngaderes.com - Secara fisiografis Taman Nasional Alas Purwo terdiri atas 4 unit bentuk lahan yaitu, bentuk lahan fluvial, bentuk lahan organik, bentuk lahan marin dan bentuk lahan karst. Bentuk lahan fluvial menempati daerah bagian barat kawasan memanjang dari Teluk Pangpang sampai ke Pantai Triangulasi.
Bentuk lahan organik menempati bagian tepi taman nasional, terbagi menjadi dua yaitu daerah mangrove dan terumbu karang dengan luas yang belum dapat dipastikan karena bersifat sangat dinamik utamanya dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.
Bentuk lahan marin menempati bagian tepi berasosiasi dengan bentuk lahan organik, terbagi menjadi 5 macam bentukan yaitu; Bura, dataran pasang surut, lagun, beting gisik dan gerong laut (marine notch).
Baca Juga: Laga Persib Bandung Vs Arema FC Tanpa Penonton, Ini Kata Teddy Tjahjono
Bentuk lahan karst menempati sebagian besar wilayah ini, mulai dari Gunung Sembulungan, Tanjung Purwo, Tanjung Bantenan dan Teluk Banyubiru, terbagi menjadi 3 bentukan utama yaitu; perbukitan gamping terkarstifikasi awal, perbukitan gamping terkarstifikasi muda, dan perbukitan gamping terkarstifikasi dewasa.
Formasi geologi pembentuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo berumur Meosen atas, terdiri dari batuan berkapur dan batuan berasam.
Pada batuan berkapur terjadi proses karstifikasi yang tidak sempurna, karena faktor iklim yang kurang mendukung (relatif kering), serta batuan kapur yang diperkirakan terintrusi oleh batuan lain.
Jenis batuan kapur ini menyebabkan terjadinya sejumlah gua di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Tidak kurang dari 44 buah gua telah teridentifikasi di dalam kawasan.
Berdasarkan elevasinya goa di kawasan dapat di kelompokkan menjadi tiga level. Level pertama adalah kelompok goa yang menempati elevasi paling rendah.
Secara genetik goa pada level ini merupakan kelompok goa yang paling aktif karena pada beberapa goa proses pembentukannya sedang berlangsung, hal ini diindikasikan oleh aliran air yang keluar dari lubang goa.
Goa pada kelompok pertama ini memiliki elevasi antara 21 mdpal sampai 90 mdpal. Goa-goa yang merupakan kelompok goa pada level pertama adalah: goa istana (sumber mata air), goa basori, goa kucurmas.
Baca Juga: Ini Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang 'Toxic'
Level ke dua adalah kelompok goa yang menempati elevasi antara teras pertama dan teras kedua. Kelompok goa ini dicirikan oleh tidak adanya aliran air aktif, tetapi beberapa goa masih meneteskan air melalui stalaktit.
Goa pada kelompok kedua ini memiliki elevasi antara 100 mdpal sampai 155 mdpal. Goa-goa yang termasuk kelompok ini adalah: goa mayangkara, goa padepokan, goa mangkleng, goa angkrik, goa 45, dan goa rajawali.
Editor: Intan Resika Rohmah
Sumber: tnalaspurwo.org
Terkini
Minggu, 24 September 2023 | 18:00 WIB
Minggu, 24 September 2023 | 14:00 WIB
Minggu, 24 September 2023 | 13:00 WIB
Minggu, 24 September 2023 | 12:00 WIB
Sabtu, 23 September 2023 | 21:30 WIB
Rabu, 20 September 2023 | 19:36 WIB
Rabu, 20 September 2023 | 15:00 WIB
Selasa, 19 September 2023 | 17:00 WIB
Minggu, 17 September 2023 | 17:20 WIB
Jumat, 15 September 2023 | 12:00 WIB
Rabu, 13 September 2023 | 07:25 WIB
Selasa, 12 September 2023 | 16:00 WIB
Rabu, 6 September 2023 | 15:00 WIB
Rabu, 6 September 2023 | 09:00 WIB
Senin, 4 September 2023 | 16:00 WIB
Senin, 4 September 2023 | 07:00 WIB
Minggu, 3 September 2023 | 22:00 WIB
Minggu, 3 September 2023 | 21:36 WIB
Kamis, 31 Agustus 2023 | 18:00 WIB
Kamis, 31 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Artikel Terkait
Taman Nasional Alas Purwo Kawasan Hutan dengan Berbagai Macam Tipe Ekosistem yang Tergolong Utuh di Pulau Jawa