Formasi geologi pembentuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo berumur Meosen atas, terdiri dari batuan berkapur dan batuan berasam.

Pada batuan berkapur terjadi proses karstifikasi yang tidak sempurna, karena faktor iklim yang kurang mendukung (relatif kering), serta batuan kapur yang diperkirakan terintrusi oleh batuan lain.

Jenis batuan kapur ini menyebabkan terjadinya sejumlah gua di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Tidak kurang dari 44 buah gua telah teridentifikasi di dalam kawasan.

Berdasarkan elevasinya goa di kawasan dapat di kelompokkan menjadi tiga level. Level pertama adalah kelompok goa yang menempati elevasi paling rendah.

Secara genetik goa pada level ini merupakan kelompok goa yang paling aktif karena pada beberapa goa proses pembentukannya sedang berlangsung, hal ini diindikasikan oleh aliran air yang keluar dari lubang goa.

Goa pada kelompok pertama ini memiliki elevasi antara 21 mdpal sampai 90 mdpal. Goa-goa yang merupakan kelompok goa pada level pertama adalah: goa istana (sumber mata air), goa basori, goa kucurmas.

Baca Juga: Ini Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang 'Toxic'

Level ke dua adalah kelompok goa yang menempati elevasi antara teras pertama dan teras kedua. Kelompok goa ini dicirikan oleh tidak adanya aliran air aktif, tetapi beberapa goa masih meneteskan air melalui stalaktit.

Goa pada kelompok kedua ini memiliki elevasi antara 100 mdpal sampai 155 mdpal. Goa-goa yang termasuk kelompok ini adalah: goa mayangkara, goa padepokan, goa mangkleng, goa angkrik, goa 45, dan goa rajawali.

Halaman:

Editor: Intan Resika Rohmah

Sumber: tnalaspurwo.org

Tags

Artikel Terkait

Terkini

8 Tips agar Weekend-mu Lebih Produktif, Yuk Dicoba!

Minggu, 26 Februari 2023 | 12:00 WIB

Ini Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang 'Toxic'

Selasa, 21 Februari 2023 | 12:30 WIB